Berita Lubuklinggau
Cerita Jaka Sanjaya Honorer K2 Di Lubuklinggau, 16 Tahun Mengabdi Digaji Rp 500 Ribu
Sebenarnya kira-kira apa salahnya menuntaskan K2 yang tinggal segelintir lagi, ditambah sekarang diberlakukan sistem test.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Sebentar lagi pengumuman penerimaan calon aparatur sipil negara (CASN) tahun 2021 Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau Sumsel resmi dibuka.
Tahun ini penerimaan CASN di Kota Lubuklinggau sebanyak 490 formasi meliputi pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (PPPK) guru, tenaga kesehatan dan tenaga teknis.
Namun, rencana penerimaan CASN tahun ini tak disambut baik oleh forum honorer K2 Kota Lubuklinggau karena dinilai tak terlalu berpihak dengan para honorer K2.
Jaka Sanjaya (36 tahun) Ketua Forum Honorer K2 Kota Lubuklinggau mengatakan, bila penerimaan PPPK tahun ini masih menggunakan sistem test, mereka pesimis bisa lulus.
"Kalau masih pakai sistem test pertanyaannya apakah seluruh eks K2 ini bisa lulus. Kami rata-rata sudah berumur, karena kesehariannya banyak yang gaptek," ujarnya pada wartawan, Jumat (21/5/2021).
Ia mengungkapkan berdasarkan hasil sinkronisasi dengan Badan Kepegawaian Pengembangan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) di Kota Lubuklinggau saat ini sebanyak 175 orang.
"Sebenarnya kira-kira apa salahnya menuntaskan K2 yang tinggal segelintir lagi, ditambah sekarang diberlakukan sistem test," ujarnya.
Jaka mengungkapkan telah mengabdi menjadi guru honorer di SDN 52 Kota Lubuklinggau sudah 16 tahun, namun, nasibnya tak kunjung membaik gajinya setiap bulan hanya berkisar Rp 500 ribu.
"Apa lagi gaji kami sekarang berhubungan dengan NUPTK, kalau ada NUPTK insyaallah di atas Rp 700 ribu, tapi saya sendiri honor paling lama cuma digaji Rp 500 ribu, sedangkan di SD lain sudah ada yang mencapai Rp. 800 ribu," ungkapnya.
Dengan rendahnya, penghasilan sebagai guru honorer membuat Jaka terpaksa menjalani bisnis sampingan lain. Saat ini untuk memenuhi kebutuhan anak istrinya ia berjualan produk-produk herbal.
Ia pun berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau segera merealisasikan rencana penyetaraan gaji honorer K2 setara Upah Minimum Kota (UMK) sebagaimana janji Wali Kota Lubuklinggau beberapa waktu lalu.
"Harapan kami kepada pihak Pemkot atau pihak BKPSDM untuk diadakan semacam sosialisasi terkait Tes PPPK ini, bila perlu diadakan pelatihan tes agar kawan-kawan
K2 ini tidak ada yang tertinggal," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Lubuklinggau, Yulita Anggraini mengatakan awalnya BKPSDM Kota Lubuklinggau mengajukan 454 CASN namun yang diterima hanya 490 CASN.
"62 tenaga kesehatan, 23 tenaga teknis dan 405 tenaga PPPK Guru jadi totalnya 490 formasi CASN," ungkapnya pada wartawan, Rabu (19/5/2021).