Diamankan Polisi, Pasangan Diduga Mesum di Pemandian Cikoromoy Minta Maaf, Diancam 2 Tahun Penjara
"Kami berdua mengakui melakukan tindakan tidak terpuji atas perbuatan yang terjadi di Pemandian Cikoromoy," katanya saat ditemui di Mapolres Pandeglan
Ahmad, seorang pedagang Cikoromoy, menyayangkan keputusan pemerintah secara mendadak untuk menutup kawasan wisata.
"Para pedagang di sini udah telanjur menyiapkan dagangan banyak. Kalau ditutup, dagangannya enggak kejual, jadinya rugi. Nanti mau makan apa buat sehari-hari," katanya kepada TribunBanten.com di Cikoromoy.
Dia mengaku sejumlah pedagang menyiapkan dagangannya secara berutang.
"Jadi, jika hari ini tidak laku, pedagang tidak mampu membayar utangnya," ucapnya.
Menurut pantauan TribunBanten.com, Minggu sore, kondisi Cikoromoy ramai dikunjungi wisatawan lokal.
Bahkan parkiran depan terlihat cukup padat oleh kendaraan roda dua.
Sampai berita ini ditulis, Kapolres Pandeglang AKBP Hamam Wahyudi belum membalas pesan yang dikirimkan TribunBanten.com.
Aman dan Terkendali
Sejumlah pedagang dan masyarakat berdemo di depan objek wisata Cikoromoy di Desa Kadubungbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Minggu (16/5/2021).
Aksi yang terjadi pada pukul 11.00-11.30 itu menolak penutupan objek wisata.
Dandim 0601 Pandeglang Letkol Kav Dedi Setia mengatakan situasi Cikoromoy sudah aman dan terkendali.
"Kami sudah rapat bersama dihadiri kepala Dinas Sosial (Dinsos), Kodim, kapolres, serta unsur muspika setempat," ujarnya saat dihubungi TribunBanten.com, Minggu siang.
Menurutnya, objek wisata Cikoromoy tetap ditutup sesuai Surat Edaran (SE) Gubernur dan SE Bersama Bupati.
Pada pukul 14.00, polisi sudah meninggalkan Cikoromoy.
Ahmad, seorang pedagang Cikoromoy, menyayangkan keputusan pemerintah secara mendadak untuk menutup kawasan wisata.