Biografi dan Biodata Wimar Witoelar, Mantan Jubir Gusdur Wafat di Usia 75 Tahun

Wimar Witoelar, sosok yang sangat peduli mengenai Indonesia supaya menjadi semakin baik, bersih dan maju, meninggal dunia, Rabu (19/5/2021)

Editor: Wawan Perdana
Instagram Sri Mulyani
Wimar Witoelar dan Sri Mulyani di Washington DC pada tahun 2014 

TRIBUNSUMSEL.COM-Wimar Witoelar, sosok yang sangat peduli mengenai Indonesia supaya menjadi semakin baik, bersih dan maju, meninggal dunia, Rabu (19/5/2021).

Wimar Witoelar menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta sekitar pukul 09.00 WIB.

Banyak tokoh nasional merasa sedih mendengar kabar meninggalnya mantan Juru Bicara (jubir) Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.

"Wimar adalah seorang yang sangat peduli mengenai Indonesia - untuk menjadi semakin baik, bersih dan maju. Wimar menunjukkan kepedulian dengan aktif mengisi ruang publik dengan pemikiran dan percakapan yang bernas, cerdas, jujur, kritis, jenaka namun tetap santun. Selalu menyenangkan bercakap dan bertukar pikiran dengan Wimar," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani melalui akun instagramnya.

Gubernur DKI Anies Baswedan juga merasa kehilangan tokoh visioner ini.

"Bangsa ini kehilangan tokoh intelektual yang visioner. InsyaAllah husnul khatimah, diterima segala amal baiknya," tulis Anies di instagramnya.

Mengenang Wimar Witoelar, berikut biografi dan biodatanya :

Sosok yang tidak pernah berhenti berpikir dan bersikap kritis

Wimar adalah bungsu dari lima putra-putri pasangan RA Witoelar Kartaadipoera dan Toti Soetiamah.

Ia lahir di Padalarang, 14 Juli 1945. Harian Kompas, 2 Agustus 1998 memberitakan, adik mantan Sekjen Golkar dan Dubes RI untuk Rusia Rachmat Witoelar ini bukan orang yang mudah menyerah.

Hal itu tercermin seperti perjalanan hidupnya yang membuktikan bahwa ia adalah orang yang tidak pernah berhenti berpikir dan bersikap kritis.

Wimar memasuki Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1963 dan kuliah di jurusan elektro teknik namun tidak pernah diselesaikannya.

Meletusnya G30S PKI membuat Wimar ikut terjun dalam aktivitas politik.

Pada November 1965, Wimar menjadi salah satu Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Komisariat ITB mewakili Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB).

Aktivis kampus

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved