Erdogan Serang Presiden AS, Joe Biden Sebut Punya 'Tangan Berdarah' karena Mendukung Israel

Erdogan Serang Presiden AS, Joe Biden Sebut Punya 'Tangan Berdarah' karena Mendukung Israel

Editor: Slamet Teguh
AFP/Mahmud Hams
Asap mengepul dari serangan udara Israel di kompleks Hanadi di Kota Gaza, dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 11 Mei 2021. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Konflik berdarah yang terjadi di Palestina.

Membuat sejumlah tokoh ikut berkomentar.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada Senin (17/5/2021) menyebut Presiden AS Joe Biden memiliki 'tangan berdarah'.

Sebutan ini Erdogan katakan merujuk pada dukungan pemerintah Amerika Serikat kepada penyerangan Israel di Jalur Gaza, Palestina.

"Anda sedang menulis sejarah dengan tangan berdarah Anda," kata Erdogan merujuk Biden, dalam pidato yang disiarkan di televisi.

"Anda memaksa kami untuk mengatakan ini. Kami tidak bisa mundur," tambahnya, dikutip dari Middle East Eye.

Pernyataan Erdogan terjadi setelah beberapa bulan ini mulai memperbaiki hubungan dengan Washington.

Turki juga berusaha memperbaiki relasinya dengan sekutu Barat setelah setahun berselisih.

Namun sebutan 'tangan berdarah' kepada Biden pada Senin lalu, menjadi salah satu serangan terkuatnya kepada presiden AS sejak menjabat pada Januari.

"Hari ini kami melihat tanda tangan Biden pada penjualan senjata ke Israel," kata Erdogan.

Dirinya mengacu kepada laporan penjualan senjata dari AS kepada Israel.

"Wilayah Palestina dibanjiri dengan penganiayaan, penderitaan dan darah, seperti banyak wilayah lain yang kehilangan kedamaian dengan berakhirnya Ottoman. Dan Anda mendukungnya," kata Erdogan.

Baca juga: Terungkap Penyebab Kenapa Negara-negara Arab Diam Saat Israel Terus Menyerang Palestina

Baca juga: Penggawa Sriwijaya FC Dicek Kesehatan Hingga Diswab Antigen Pasca Libur Lebaran

Erdogan Telepon Paus Fransiskus

Pada Senin (17/5/2021), Erdogan menelepon Paus Fransiskus untuk mendesaknya agar menentang kekerasan yang dilakukan Israel kepada Palestina di Jalur Gaza.

Erdogan mengatakan kepada Paus Francis bahwa, "Palestina akan terus menjadi sasaran pembantaian kecuali komunitas internasional menghukum Israel dengan sanksi."

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved