Bupati Gresik Turun Tangan, 2 Peserta Lulusan Paket C Kalahkan Lulusan Unair Seleksi Perangkat Desa
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, salah satunya sempat terjadi di Magetan yang bermasalah gara-gara jawaban benar dianggap salah di tes tersebut.
Hingga detik ini, pria yang juga mengajar sebagai guru di salah satu SMA swasta di Gresik ini mengaku tidak mendapat teror atau ancaman gara-gara hasil seleksi itu viral. Wildan juga belum mendapat panggilan dari pihak desa terkait kasus ini.
“Pihak desa belum ada pembicaraan. Harapan saya, ada mediasi tetapi pihak desa belum ada (yang memberi informasi), dan sampai lebaran tidak ada pemanggilan ke kantor desa,” terangnya.
Seperti diketahui, Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani telah memanggil Wildan yang gagal pada seleksi perangkat desa dan menjadi viral. Setelah memanggil Wildan di kantor Bupati Gresik, Jumat (7/5/2021) sore, bupati memerintahkan Inspektorat untuk menindaklanjuti tes seleksi perangkat Desa Munggugebang tersebut.
Tes yang digelar awal Mei itu hanya diikuti tiga peserta. Yaitu Wildan Erhu Nugraha yang merupakan lulusan Unair, kemudian mantan anggota BPD setempat yaitu Suparno dan istrinya Sri Danarti.
Tidak diketahui apakah pasutri itu memang lebih paham pemerintahan desa karena merupakan mantan anggota BPD atau hal lain, Suparno-Sri Danarti ternyata mendapat nilai yang nyaris sempurna yaitu masing-masing 100 dan 99. Sedangkan Wildan yang pendidikannya lebih tinggi hanya mendapat nilai 68.
Alhasil, seleksi perangkat desa tersebut viral dan menjadi perbincangan di media sosial. Banyak yang menduga soal tes tersebut bocor dan sebagainya. Saat ini seleksi perangkat desa tersebut sedang ditangani oleh Inspektorat Gresik.