Cerita Mantan Pekerja Imigran Nekat Mudik : Lebih Baik Dipenjara daripada Dengar Anak Saya Nangis
Saat diminta putar balik, Carliana menghentikan motor matik berwarna merah hitam tepat di depan barisan petugas gabungan.
Kepada Rizky, Carliana menceritakan alasan dia ngotot ingin mudik.
Dengan berbagai pertimbangan, Carliana akhirnya diizinkan melanjutkan perjalanan secara lisan.
"Sekarang foto sama saya, sebagai bukti diizinkan melanjutkan perjalanan secara lisan. Silakan tunjukkan pada petugas di pos selanjutnya. Namun, hanya berlaku di wilayah Karawang saja," kata Rizky kepada Carliana.
Kepada awak media, Carliana bercerita bahwa sejak pulang sebagai TKI dari Taiwan, ia belum bisa berkumpul dengan seluruh anak-anaknya.
Terutama si bungsu yang duduk di bangku SMP dan mondok di pesantren.
"Kalau anak nangis saya enggak bisa tahan," kata dia.
Carliana mengaku tak akan menyerah demi bisa berkumpul dengan anak-anaknya.
"Sudah enam tahun (enggak kumpul). Ini tahun ketujuh. Saya harus berjuang demi anak-anak," kata dia.
Carliana juga menyebut ia tak bisa lagi kembali ke Taiwan lantaran negara tersebut menutup kedatangan tenaga kerja asing akibat pandemi Covid-19.
Ia pun kini bekerja di Bogor.
Apesnya, kata Carliana, kartu ATM dari satu bank di Taiwan miliknya terblokir.
Untuk memulihkannya, Carlian harus kembali ke negara itu.
"Pandemi ini benar-benar (berdampak) pada saya," kata dia. (*)