Berita Selebriti
Sapri Pantun Terancam Diamputasi Kakinya, Sang Adik Nangis Cerita Kondisinya: Saya Cuma Pasrah
Dijelaskan jika kaki Sapri sudah memar semakin lama tidak ditindak kaki bisa busuk dan kisah pahitnya harus diamputasi.
Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Sempat simpang siur kabar Sapri Pantun yang kini dirawat di rumah sakit untuk penyembuhan yang dialaminya, Senin (10/5/21).
Kali ini Doly adik sekaligus manajer Sapri mengungkapkan keadaan Sapri saat kini yang sedang menjalani pengobatan di rumah sakit, dilansir dari Youtube Sore-Sore Ambyar TRANSTV.
“Jadi di tanggal 4 mei kita periksa darah yah kak kita check ternyata hasil gula darahnya tinggi sampai 1143 saya sampai debat sama dokter lex saya pengen ambil sampelnya lagi tetep kekeuh dia minta pasiennya lagi saya ngak mau lab itu ngak percaya kok bisa seribu,”kata Dolly.
“Sedangkan normalnya aja bisa 70 sampai 199 langsung saya rujuk rumah sakit selang setengah jam langsung masuk ICU tadi pagi saya baru cerita sama dokter bahwa Sapri ini karena gula darah tinggi jadi ada penyumbatan di bagian kaki,”jelasnya.
Dijelaskan jika kaki Sapri sudah memar semakin lama tidak ditindak kaki bisa busuk dan kisah pahitnya harus diamputasi.
“Pahit-pahitnya harus diamputasi,”kata Doly.
Dikatakan juga harus segera ada tindakan kedua pembuluh darahnya ditarik sebelum dirujuk Doly menanyakan biayanya.
Sampai Sapri menanyakan apakah ada uang dijawab Dolly jika uang untuk pengobatan ada.
Sapri juga menyarankan agar Doly menjual mobilnya untuk pengobatan dirinya.
Dikatakan juga jika Sapri ingin pulang karena tidak mau memikirkan biaya pengobatannya.
Selain itu Sapri memikirkan istrinya yang sedang hamil sehingga Sapri begitu terbebani.
Disamping terancam kaki diamputasi ginjal Sapri pun harus dicuci darah.
Mengenai biaya yang harus digelontorkan sekitar 300 juta rupiah untuk pengobatan Sapri.
“Saya minta Allah punya kendali saya cuma pasrah ama Allah ini ujian buat bang Sapri Allah akan angkat derajat bang Sapri,”kata Doly.
Di waktu subuh dokter meminta persetujuan keluarga bahwa detak jantung Sapri sudah tidak normal dan akan dipasang ventilator.