Makin Panas Komisi III DPR Bakal Panggil Pimpinan dan Dewas KPK Sikapi 75 Pegawai yang Tak Lolos TWK

Makin Panas Komisi III DPR Bakal Panggil Pimpinan dan Dewas KPK Sikapi 75 Pegawai yang Tak Lolos TWK

Editor: Slamet Teguh
Tangkapan Layar KompasTV
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin terpasang pada salah satu dinding ruangan berdampingan dengan logo KPK. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Isu ditubuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tampaknya semakin memanas.

Anggota Komisi III DPR RI Johan Budi memastikan pihaknya bakal menindaklanjuti 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) untuk alih status sebagai aparatur sipil negara (ASN).

"Mungkin nanti dalam rapat dengar pendapat saya akan tanyakan kepada pimpinan KPK dan Dewas KPK bagaimana jalan keluarnya tanpa harus memberhentikan dan mengurangi hak dan apa yang didapat selama ini pegawai KPK," kata Budi diskusi Polemik Trijaya, Sabtu (8/5/2021).

Mantan Juru Bicara KPK itu menilai masalah 75 pegawai yang tidak lulus TWK merupakan dampak dari adanya revisi UU KPK.

"Poin saya yang penting di sini adalah alih status yang diakibatkan revisi UU KPK itu jangan punya dampak memberhentikan pegawai KPK," ucap Johan.

Dirinya lebih lanjut mempertanyakan kesamaan TWK yang dilakukan ke pegawai KPK dengan tes ASN pada umumnya.

 "Ini perlu dijawab pimpinan KPK, MenPAN-RB, BKN, apakah tes yang sekarang yang mengubah alih status KPK ini diberlakukan sama enggak dengan orang yang masuk ASN itu?" sambung Johan.

"Kalau pesan saya, ini pendapat pribadi, kalau tes itu alih status tidak diperlukan tes seperti itu, masa mereka meragukan teman-teman di KPK yang sudah belasan tahun, 16 tadi angkatan pertama, itu kan bisa dilihat record mereka," tandasnya.

Baca juga: Kesal Karena Menolak Didekati Usai Dituduh Covid-19, Suami Bunuh Istri dan Tidur Bersama Mayatnya

Baca juga: Tuduh Desiree Mencuri, Hotman Paris Tantang Hotma Sitompul Buktikan dalam 2 Hari: Gua Jilat Kakinya

Baca juga: Rizky Billar Ngaku Seharusnya Jadi Aldebaran, Petinggi TV Sebut Alasan Arya Saloka Dipilih

Diketahui, Direktur Sosialisasi dan Kampanye Anti-Korupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Giri Suprapdiono, mengonfirmasi ada sekitar 75 orang pegawai KPK yang tidak lolos seleksi tes atau seleksi wawasan kebangsaan.

Dari ke-75 orang tersebut, dirinya menjadi orang yang juga tak lolos seleksi.

"Sudah dibuka dan diperlihatkan kepada beberapa pegawai. Jadi beberapa pejabat KPK yang struktural membuka lembaran yang berisi kesimpulan penilaian tersebut dan dari mereka lihat salah satunya namanya saya," kata Giri dalam diskusi Polemik Trijaya Dramaturgi KPK, Sabtu (8/5/2021).

Dia membeberkan ke-75 orang tersebut diisi oleh sejumlah pejabat di KPK, di antaranya 8 pejabat eselon.

"Ada satu pejabat eselon 1, kemudian 3 pejabat eselon 2 saya Direktur Sosialisasi Kampanye Antikorupsi, kemudian Kepala Biro SDM, kemudian Direktur Pembinaan Jaringan Antarkomisi, di eselon 3 ada Kabag Perancangan Perundang-undangan dan Kabag SDM dan sebagainya," tambahnya.

"Yang menarik adalah hampir semua Kasatgas yang berasal dari KPK; tujuh kasatgas di penyidikan dan dua kasatgas di penyelidikan ada di 75 itu ada, dan seluruh pengurus inti dari wadah pegawai," kata Giri.

Para kasatgas tersebut, dikatakan Giri, tengah menangani kasus-kasus besar, di antaranya Novel Baswedan, Andre Nainggolan, dan penyidik lainnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved