Corona di Sumsel
Kasus Covid-19 di Sumsel Dapat Perhatian Presiden, Keterisian Tempat Tidur RS Tertinggi di Indonesia
Kasus positif harian terus bertambah, bahkan angka keterisian Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit-rumah sakit di Sumsel diangka 65 Persen
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh perhatian khusus pada perkembangan kasus Covid-19 di Sumatra Selatan (Sumsel).
Kasus positif harian terus bertambah, bahkan angka keterisian Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit-rumah sakit di Sumsel diangka 65 Persen.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengaku sangat kaget mengetahui angka keterisian tempat tidur rumah sakit ini.
Sebab dua pekan lalu, Tito mendapati laporan tingkat BOR mencapai 59 Persen.
Tiba-tiba sekarang menjadi 65 persen. Angka tersebut masuk dalam kategori rawan.
"Ini diluar perkiraan kami bahwa Sumsel tingkat BORnya tertinggi se-Indonesia. Di tempat-tempat lain yang kami perkirakan seperti Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur yang biasanya ramai itu tidak lebih dari 30 persen."
"Memang sempat wisma Atlet di Jakarta capai 80 persen setelah Nataru. Artinya ini masalah serius sudah Lampu Kuning baiknya dibawah 50 persen," tegasnya, Minggu (2/5/2021) saat mengunjungi RSUD Bari Palembang.
Pemerintah menginginkan agar semua pasien yang terpapar Covid-19 bisa diterima di rumah sakit (RS) yang ada di Sumatera Selatan.
"Pasien Covid-19 bisa dirawat tidak ngantri apalagi ditolak seperti di kasus di India," ujarnya.
Baca juga: Palembang Zona Merah Covid-19, Pemkot Tutup Kambang Iwak, BKB dan Taman Kelengkeng
Tito mengatakan, Sumatera Selatan mendapatkan atensi Presiden mengingat angka BOR Tertinggi secara nasional.
Sebagai putra daerah asli Sumsel ia pun berharap agar penyebaran kasus Covid-19 ini bisa dikendalikan.
"Tren angka penyebaran di Sumsel ini cenderung meningkat, artinya kecepatan penambahan kasusnya Sumsel nomor satu, meski secara total keseluruhan kasus kita tidak seperti Jawa Tengah atau Jawa Timur," ujarnya
Ini terjadi, dikatakan Tito, karena adanya peningkatan mobilitas masyarakat menjelang lebaran.
Total Sumsel mempunyai 20 RS, namun hanya 11 RS saja yang memberikan penanganan pasien Covid-19.
"Tolong penanganan Covid-19 ini bukan seperti lari jarak pendek, kita belum tahu kapan ini bisa selesai," katanya
Ia pun mengingatkan, agar Rumah sakit nambah kapasitas untuk pasien Covid-19, seperti dari hasil pantauannya di RSUD Bari Palembang, disini hanya tersisa 50 persen sedangkan ICU penuh.