Hari Buruh 2021

Hari Buruh (May Day) 1 Mei 2021, Ini Sejarah Perjuangan Buruh di Indonesia dari Masa ke Masa

Peringatan Hari Buruh sempat dilarang pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, hingga kini setiap tahun jadi hari libur nasional

Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Shinta Dwi Anggraini
Sejumlah buruh saat menggelar demo omnibuslaw di Palembang beberapa waktu lalu. Setiap 1 Mei selalu diperingati sebagai hari buruh. 

TRIBUNSUMSEL.COM-Tanggal 1 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Buruh atau sering disebut May Day.

Buruh di Indonesia memiliki kisah perjuangan panjang dari masa ke masa.

Sempat dilarang pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, hingga kini setiap tahun jadi hari libur nasional.

Pada mulanya, Hari Buruh ini adalah reaksi atas revolusi industri yang terjadi di Inggris dan menyebar ke Amerika Serikat dan Kanada.

Mulanya mereka berkampanye memperjuangkan hari kerja 8 jam.

Setiap tahunnya selalu ada demo buruh besar-besaran di berbagai daerah dan juga di depan Istana Merdeka.

Pada era presiden pertama RI Soekarno, hari buruh sudah dirayakan dan Bung Karno selalu hadir dalam perayaan.

Dikutip Harian Kompas, Rabu (30/4/2014), Bung Karno menyampaikan kepada para buruh untuk mempertahankan politieke toestand.

Itu adalah sebuah keadaan politik yang memungkinkan gerakan buruh bebas berserikat, bebas berkumpul, bebas mengkritik, dan bebas berpendapat.

Politieke toestand ini memberikan ruang bagi buruh untuk melawan dan berjuang lebih kuat. Selain itu buruh juga harus melakukan machtsvorming, yakni proses pembangunan atau pengakumulasian kekuatan.

Machtsvorming dilakukan melalui pewadahan setiap aksi dan perlawanan kaum buruh dalam serikat-serikat buruh, menggelar kursus-kursus politik, mencetak dan menyebarluaskan terbitan, mendirikan koperasi-koperasi buruh, dan sebagainya.

Sementara itu pada era Presiden Soeharto, Hari Buruh diidentikkan dengan ideologi komunisme yang saat itu sangat dilarang keberadaannya.

Karena itu, penetapan Hari Buruh internasional pada 1 Mei pada masa Order Baru sempat ditiadakan.

Dilansir Kompas.com, Minggu (1/5/2016), langkah awal pemerintahan Soeharto untuk menghilangkan perayaan May Day dilakukan dengan mengganti nama Kementerian Perburuhan pada Kabinet Dwikora menjadi Departemen Tenaga Kerja.

Hingga kini namanya menjadi Kementerian Ketenagakerjaan dan bukan Kementerian Perburuhan.

Sumber: Kompas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved