Geger Video Viral Tsunami di Bali, Ini Penjelasan BMKG

Di media sosial TikTok, beredar video yang isinya menyebutkan soal tsunami di Bali. Pengunggah, akun @YogaPramana, yang membagikan videO

tribunsumsel.com/khoiril
Ilustrasi Viral Media Sosial 

TRIBUNSUMSEL.COM - Di media sosial TikTok, beredar video yang isinya menyebutkan soal tsunami di Bali.

Pengunggah, akun @YogaPramana, yang membagikan video itu menanyakan apakah informasi dalam video itu benar.

Dalam video itu, seorang pria menjelaskan keterangan pada layar di depannya bahwa terjadi tsunami di Bali pada 26 April 2021 dengan ketinggian 7 meter. 

“Tsunami PD-3.1 Tanggal 26-04-2021 jam 09.20 WIB berdasarkan pengamatan muka air laut, tsunami telah terdeteksi lokasi di Benoa 8.77 dan 115.22 waktu 09.18 WIB dengan ketinggian 7 meter. Tsunami dan sekitaran Badung Pantai Kuta dan Kuta Selatan status Awas agar semua masyarakat dievakuasi secara menyeluruh. Informasi dari BMKG,” demikian ujar petugas berseragam BPBD tersebut.

Hingga Kamis (29/4/2021) siang, unggahan itu telah disukai lebih dari 4.681 pengguna, dikomentari 239 komentar, dan dibagikan lebih dari 862 kali. maaf ya belum jelas kebenaran nya ,,,bagi yang tau apa benar??

Beberapa merasa khawatir. “Semoga Tuhan melindungi Bali. Amin," tulis akun Mamaros. “Aduh, aduh aduh timur rumah pantai benua. Astungkara bali aman, rayahyu shava,” tulis akun Luh Ana89. “Bener apa hoaks serius ini jangan main main,” tulis akun Variopgi. 

Mengonfirmasi informasi itu, Kompas.com menghubungi Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Daryono menjelaskan, video yang beredar itu merupakan video simulasi saat peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana.

“Ini simulasi tsunami dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana yang diperingati 26 April,” ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/4/2021).

Ia mengatakan, video itu merupakan bagian acara simulasi tsunami yang diadakan oleh BPBD Bali pada 26 April 2021.

Sementara itu, dikutip dari Tribun News, 26 April 2021, Kepala Pelaksana BPBD Bali, Made Rentin mengatakan, kegiatan simulasi tsunami yang dilakukan adalah bagian dari pengujian kepada jajaran anggota UPTD Pusdalops dan BPBD Bali terkait SOP gempa bumi dan tsunami.

“SOP yang telah ada untuk dijadikan masukan dalam pembaruan SOP, dan sebagai salah satu sumber masukan dalam penyusunan draft dokumen legal SOP yang diujikan di masing-masing pemangku kepentingan,” ujar Made Rentin.

Artikel ini telah tayang di Kompas

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved