'Saya Merinding', 10 Detik Turun 90 Meter, Cerita Awak Kapal Pernah Alami Blackout KRI Nanggala 402

Sebelum tenggelam di perairan Bali, KRI Nanggala 402 sudah pernah mengalami situasi blackout. "10 detik turun 90 meter, saya merinding ..." kata Laksa

Editor: Moch Krisna
KOMPAS.com CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Sebelum tenggelam di perairan Bali, KRI Nanggala 402 sudah pernah mengalami situasi blackout. "10 detik turun 90 meter, saya merinding ..." kata Laksamana Muda Iwan Isnurwanto.

Kejadian itu dialami sendiri oleh Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) Laksamana Muda Iwan Isnurwanto.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa 27 April 2021, Iwan menceritakan sendiri pengalaman mencekam yang ia alami.

"Saya waktu mengawaki Nanggala pun pernah mengalami hal yang serupa namanya blackout," kata Iwan dikutip dari artikel Kompas.com berjudul 'Pernah Alami Blackout di KRI Nanggala-402, Komandan Seskoal: 10 Detik Merosot 90 Meter'.

Ketika itu Iwan tengah beristirahat di tempat tidur tingkat tiga.

Kapal tiba-tiba miring dan merosot ke kedalaman laut dengan begitu cepat.

Penampakan Kapal Selam KRI Nanggala 402
Penampakan Kapal Selam KRI Nanggala 402 (Instagram)

Iwan yang sedang bersantai sontak bangkit dari tempat tidurnya.

"Posisinya adalah yang belakang ini langsung turun sampai (kemiringan) 45 derajat bisa lebih, langsung (turun) begini, tidak sampai dengan 10 detik itu (turun) sampai dengan 90 meter," kata Iwan.

Kondisi miring itu ditambah dengan gelap gulita di seluruh bagian kapan, hanya tersisa lampu darurat yang masih menyala.

Iwan menuturkan, saat itu komandan kapal memerintahkan awak untuk bergerak menuju haluan kapal atau bagian depan kapal dengan merangkak karena kapal telah miring 45 derajat.

"Jadi lorong itu kita merangkak, mohon maaf ini saya merinding semua karena saya pernah mengalaminya, merangkak megang itu pintu-pintu itu sampai ke depan," ujar Iwan.

Namun beruntung masalah yang menyebabkan blackout dapat segera teratasi.

Kepala kamar mesin (KKM) yang saat itu bertugas menghembuskan tangki pemberat pokok dan tangki tahan tekan sehingga kapal selam bergerak naik.

Iwan mengatakan, kapal selam saat itu mengalami blackout karena ada salah satu sekring (fuse) yang terputus.

"Apa masalahnya? Ada satu fuse yang putus, padahal kita enggak tahu fuse itu di mana.

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved