Berita OKI
Pemerintah Desa Muara Burnai II OKI Gelar Sayembara Tangkap Maling, Hadiah Uang Tunai Jutaan Rupiah
Sebagai pemicu bagi masyarakat agar lebih peduli dengan keamanan sekitar, berkat sayembara ini juga warga kembali menghidupkan giat Poskamling
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Dalam upaya menekan tindak kriminal di wilayahnya, warga Desa Muara Burnai II, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir menggelar sayembara.
Hadiah yang akan diberikan cukup menggiurkan, bagi warga yang berhasil menangkap penjahat disertai barang bukti.
Pembagiannya, untuk siang hari bonus yang diberikan yaitu Rp 1.000.000. Sedangkan di waktu malam hari uang yang diberikan sebesar Rp 2.000.000.
Kepala Desa Muara Burnai II, Efri Yadi menyatakan pengumuman itu telah disebar di beberapa tempat melalui spanduk, pamflet dan juga media sosial.
"Sayembara tangkap maling berhadiah ini berlaku bagi siapapun tidak terkecuali. Kami melakukan ini untuk menciptakan lingkungan yang tertib, aman, nyaman dan tentram," ucapnya melalui telepon, Rabu (28/4/2021) siang.
Alasan utama diadakannya sayembara, lantaran sekitar tiga bulan terakhir telah terjadi puluhan kali pencurian getah karet milik warga dan semakin maraknya penjambretan di area pasar selama bulan Ramadan.
"Kami sudah geram, selalu ada saja kejadian pencurian maupun penjambretan di lingkungan kami ini, bahkan parahnya lagi pencurian getah karet kerap terjadi di siang hari setelah ditinggal pemiliknya pulang ke rumah," tegas Kades.

Disampaikan lebih lanjut, sayembara ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya.
"Sebagai pemicu bagi masyarakat agar lebih peduli dengan keamanan sekitar, berkat sayembara ini juga warga kembali menghidupkan giat poskamling," katanya.
"Alhasil pelaku kejahatan akan enggan beraksi, karena gerak-geriknya sudah diperhatikan," tuturnya.
Baca juga: PPKM Skala Mikro di Sumsel Diperpanjang Lagi Hingga Dua Pekan ke Depan
Baca juga: Malam Sebelum Gugur Ditembak KKB Papua, Bharada I Komang Wiranata Sempat Telpon Ibu
Sementara itu, Herman salah satu korban pencurian mengatakan para pencuri sangat lincah ketika menjalankan aksinya.
"Pencuri tidak datang saat kebun dijaga tetapi saat kebun tidak dijaga getah karet kami habis diambil. Kemungkinan besar para pencuri ini sudah mengetahui kondisi kebun," bebernya singkat.