Ramadhan 1442 Hijriah
Tata Cara Itikaf yang Benar Agar Mendapat Malam Lailatul Qadar Menurut Ustadz Khalid Basalamah
I’tikaf sebagai salah satu amalan sunah di bulan suci Ramadan, memiliki banyak sekali keutamaan. Apalagi jika dilakukan dengan khusyuk untuk beribada
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tata Cara I’tikaf Yang Benar Agar Mendapat Malam Lailatul Qadar Menurut Ustadz Khalid Basalamah.
I’tikaf sebagai salah satu amalan sunah di bulan suci Ramadan, memiliki banyak sekali keutamaan.
Apalagi jika dilakukan dengan khusyuk untuk beribadah dan berdoa kepada Allah SWT tanpa gangguan apapun, tentunya bisa membuat umat islam semakin dekat dengan Allah SWT.
Keutamaan i’tikaf di bulan Ramadan salah satunya untuk mendapatkan malam lailatul qadar.
Dengan berbagai berkah yang didapatkan dari malam lailatul qadar, tentunya setiap umat islam sangat mengharapkannya
Rasulullah SAW selalu melakukan i’tikaf dimasjid setiap 10 hari terakhir di bulan Ramadhan sampai Allah SWT memanggil beliau.
Hal ini terdapat dalam hadist shahih sebagaimana disebutkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwa Rasulullah bersabda : “Masjid adalah rumah bagi setiap orang yang bertaqwa, dan Allah akan menjamin bagi orang yang menjadikan masjid sebagai rumahnya dengan memberinya kasih sayang, rahmat atau karunia dan keberhasilan melewati keridhoan Allah sampai ke surganya.” (HR.Tabrani)
Perempuan boleh melakukan i’tikaf dimasjid dengan syarat harus izin kepada walinya.
Baca juga: Tanda - Tanda Malam Lailatul Qadar, Pahalanya Setara Dengan 1000 Bulan, Ramadhan 1442 Hijriah
Namun jika suami istri melakukan i’tikaf, pastikan jika masjid tersebut memiliki hijab atau tidak ada ikhtilath dengan laki-laki.
Tapi yang paling penting dan paling ditekankan itikaf adalah untuk kaum laki-laki.
Pada 10 hari terakhir Ramadhan, muslim yang melakukan I’tikaf harus betul-betul beribadah kepada Allah SWT dan memaksimalkan ibadahnya pada waktu itu.
I’tikaf ini paling afdol dikerjakan pada awal malam di 10 akhir Ramadhan dan keluar setelah sholat idul fitri.
Selepas Ashar ia pergi ke masjid, kemudian mengikat diri dan pulang pada keesokan harinya setelah Sholat Eid.
Setelah subuh, ia mandi, kemudian mengerjakan sholat Eid baru pulang. Hal inilah yang paling afdol dalam melakukan i’tikaf.
Dalam melakukan i’tikaf, dianjurkan untuk tidak melakukan hal-hal kecuali yang sangat darurat.