'Anggap Saya Sudah Mati Bila Sedang Bertugas', Pesan Serda Setyo Wawan Buat Sang Istri Tercinta

Serda Setyo Wawan awak kru KRI Nanggala 402 gugur dalam tugasnya.Serda Setyo Wawan meninggalkan istri dan anaknya yang masih kecil.

Editor: Moch Krisna
Ist
Serda Wawan 

TRIBUNSUMSEL.COM - Serda Setyo Wawan awak kru KRI Nanggala 402 gugur dalam tugasnya.

Serda Setyo Wawan meninggalkan istri dan anaknya yang masih kecil.

Siapa sangka sebelum KRI Nanggala 402 tenggelam, ada pesan khusus Serda Setyo Wawan buat istri.

Anggap saya sudah mati bila sedang bertugas, jadi ucapan yang ditekankan Serda Setyo Wawan.

Hal ini diketahui lewat video momen ketika Serda Setyo Wawan menjalani pelatihan untuk menjadi calon awak kapal 3 tahun lalu pun mendadak viral.

Video tersebut terekam dalam salah satu program televisi berjudul 'KSATRIA' yang pernah tayang di Trans7 dan diunggah ke akun Youtube Trans7 Official dengan judul "KSATRIA | KELANA YUDHA HIU KENCANA 2017 (27/12/17) 2-3" pada 28 Desember 2017.

Dalam tayangan tersebut, Serda Setyo Wawan yang masih berpangkat Kopda Amo tengah menjalani pendidikan selama 9 bulan sebagai calon awak kapal selam.

Penampakan Terakhir KRI Nanggala 402 Sebelum Menghilang
Penampakan Terakhir KRI Nanggala 402 Sebelum Menghilang (Instagram Dunia Punya Cerita)

Ada kalimat menyentuh yang disampaikan Serda Setyo Wawan kala itu.

Yakni mengenai tugas yang ia emban sebagai prajurit bangsa.

"Di saat kapalmu udah nyelam, berarti kamu itu udah mati," pungkas Serda Setyo Wawan.

Tak hanya untuk dirinya, Serda Setyo Wawan juga mengurai pesan untuk istri dan anaknya.

Pesan yang disampaikan Serda Setyo Wawan seolah jadi pengingat untuk sang istri yang kini tengah merasakan pilu.

"Akan saya sampaikan juga ke anak istri saya nanti, di saat suamimu melaksanakan tugas operasi kapal selam, kamu anggap suamimu itu udah mati," imbuh Serda Setyo Wawan.

"Berdoa aja sama Allah SWT, supaya suamimu ini selalu diberikan keselamatan, kemudahan, kelancaran di manapun berada," sambungnya.

Pesan menyentuh yang disampaikan Serda Setyo Wawan turut direspon oleh khalayak di media sosial, termasuk oleh artis Arie Untung.

Dalam akun media sosialnya, Arie Untung membagikan cuplikan wawancara Serda Setyo Wawan tersebut dengan caption yang tak kalah haru.

"Dari 53 awak kapal tersebut diketahui seorang awak kapal bernama Setyo Wawan yang berpangkat Serda berasal dari Cepu, Blora.

Dengar pesannya beliau sdh tau semua ada di tanganNya dan sudah memasrahkan jiwanha dan berikhtiar pada Allah

Semoga jihad utk negara dan keluargamu diganjar surga ya mas

Apalagi serelah melihat berita kapalmu ditemukan 839 meter di dasar laut

Status eternal patrol akan tetap dikenang masyarakat Indonesia yg insya Allah akan terus mendoakau sebagai pahlawan bangsa

kita gapernah kenal tapi insya Allah kami jadi bagian dari warga bangsa yg bangga dan mendoakan kalian seluruh patriot KRI 402," tulis Arie Untung, Senin (26/4/2021).

Kri Nanggala-402 Direkam Penumpang Kapal Km Kelud Sebelum Hilang Kontak
Kri Nanggala-402 Direkam Penumpang Kapal Km Kelud Sebelum Hilang Kontak (Instagram duniapunyacerita)
Serda Setyo Wawan Putra Daerah Blora

Kapolsek Cepu, AKP Agus Budiyana membenarkan Serda Setyo Wawan merupakan putra daerah Blora, asal Desa Balun, Cepu.

"Salah satu awak kapal selam Nanggala-402 atas nama Serda Setyo Wawan. Rumah orangtuanya Balun, Pasar Jagung depan Stasiun Cepu RT 005 RW 009 Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu," ucap Agus Budiyana, dilansir dari Kompas.com.

Dia mengatakan, keluarga almarhum Serda Setyo Wawan masih berada di Surabaya dan belum kembali ke Blora.

"Untuk keluarga yang di Cepu saat ini masih di Surabaya semua, mungkin menunggu kepastian dari kesatuannya," kata dia.

Selain itu, pihak kepolisian juga berencana mendatangi rumah duka keluarga korban.

"Rencana kami ke rumah duka Serda Setyo Wawan setelah orangtua kembali ke Cepu," ujar dia.

Sementara itu, Komandan Kodim 0721/ Blora, Letkol Inf Ali Mahmudi akan melakukan penghormatan kepada 53 awak kapal selam Nanggala 402 sesuai perintah dari pimpinan.

"Kalau untuk apel penghormatan kami menunggu perintah pimpinan, karena kan semua ada SOP-nya," terang Ali Mahmudi.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved