Gibran Rakabuming Didesak, Diminta Akhiri Status Solo Sebagai Kota Pecinta Kuliner Daging Anjing

Gibran Rakabuming Didesak, Diminta Akhiri Status Solo Sebagai Kota Pecinta Kuliner Daging Anjing

Editor: Slamet Teguh
TribunSolo.com/Agil Tri Setiawan
Warung Sate Gukguk Pak Iskardi di Solo Baru 

Apabila perdagangan daging anjing diteruskan, status Jawa Tengah yang bebas rabies sejak 1995 bisa terancam.

"WHO bilang salah satu sebab penyebaran rabies adalah transportasi antara kota," ujar Karin.

Larangan daging anjing, sambung Karin, akan menyiratkan Solo adalah kota yang maju dan memprioritaskan kesehatan dan keamanan warganya.

"Solo jadi contoh kota kesejahteraan hewan," aku dia.

Baca juga: Tak Ingin Ibu Kandung Betrand Peto Dibenci, Ruben Onsu Yakin Vivi Ditunggangi: Manas-manasin

Baca juga: Kabar Bahagia Dari Dirjen WHO, Sebut Dunia Dapat Kendalikan Pandemi Covid-19 dalam Beberapa Bulan

Baca juga: Ali Ngabalin Bicara Tentang Waktu Reshuffle di Kabinet Jokowi, Isu Bakal Digelar Rabu Besok

Dipukul Dulu Sebelum Disembelih

Solo Raya menjadi salah satu kawasan yang terkenal sebagai surganya kuliner ektrim olahan daging anjing.  

Di Solo, misalnya, ada setidaknya 85 warung makan yang menawarkan kuliner ekstrim tersebut. 

Warung-warung tersebut mendapat pasokan dari luar Kota Solo, diantaranya Wonogiri dan kawasan Jawa Barat.

Pengirimannya melalui jalur darat, yakni truk. 

Tim koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) Kota Solo, Mustika mengungkapkan kurang lebih 1.200 ekor anjing yang dibunuh dalam sebulannya.

Itu didasarkan hasil investigasi yang dilakukan tahun 2019.

Invetigasi tersebut menyebut setidaknya satu truk bisa datang 3 kali dalam seminggu ke kawasan Solo Raya.

"Satu truk itu mininal membawa 100 ekor anjing. Bila seminggu 3 kali, maka kurang lebih ada 300 ekor anjing. Jadi kalau sebulan bisa kurang lebih 1.200 ekor," ungkap Mustika kepada TribunSolo.com, Senin (19/4/2021).

Anjing-anjing tersebut kemudian didistribuskan ke pengepul sebelum akhirnya dibunuh untuk jadi santapan. 

Penyembelihan anjing dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya digelonggong, dan diketok kepalanya pakai besi atau kayu. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved