Hari Kartini
Daftar Puisi Terbaik Untuk Peringatan Hari Kartini yang Jatuh Setiap Tanggal 21 April
Raden Ajeng Kartini, lahir di Jepara Jawa Tengah 21 April 1875 silam, yang kini tanggal dan bulan kelahirannya diperingati sebagai Hari Kartini.
Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: Slamet Teguh
9. Ksatria Wanita
ujan belum berhenti
Kabut tebal masih menyelimuti
Budaya pilih kasih di negeri ini
Menjadikan hak wanita dibatasi
Tangsi selalu mengalir di pipi
Tak ada satupun yang peduli
Meski menangis merintih
Mereka menutup telinga seolah tuli
Wanita dikurung
Wanita dilarung
Wanita dikungkung
Wanita tempurung
Lemah tak memiliki daya
Melawan pun tak akan bisa
Pasrah menerima semua yang ada
Menerima berbagai macam tubian siksa
Kini semua itu telah sirna
Karena hadirnya sosok ksatria
Seorang Kartini yang Mulia
Berjuang untuk kaumnya
Kini perempuan terlepas
Bebas tanpa ada batas
Setara dan telah merdeka
Kini tak ada luka lagi
Duka tak akan kembali
Semuanya kini telah sirna
Tergantikan dengan senyum di pipi
Inilah hasilnya
Hasil jerih payahnya
Jerih payah yang menggelora
Kaulah ksataria wanita
Raden Ajeng Kartini
10. Pejuang Wanita
Entah apa jadinya aku
Jika engkau tak berjuang dahulu
Entah apa jadinya aku
Jika keadilan tak kau perjuangkan
Mungkin aku masih menjadi wanita yang tertindas
Wanita yang menunggu istana rumahnya tanpa tahu apa-apa
Mungkin aku juga tidak akan pernah bisa melihat indahnya kehidupan
Atau bahkan aku masih terbelenggu dengan banyaknya aturan yang menyakitkan
Jalan ini masih panjang
Namun berkat perjuanganmu aku bisa melaluinya dengan tenang
Denganmu pula aku bisa menggapai cita
Mencapai keinginan dan harapan
Terima kasih ibu Kartini
Engkau memang pejuang wanita sejati
11. Putri Bangsa
Jiwa-jiwa yang dimuliakan Tuhan
Sosok putri yang lahir dari sebuah pandangan
Menentang ada untuk kemajuan wanita
Engkau adalah putri bangsa
Ibu Kartini
Ibu yang mengangkat kesetaraan
Seorang Ibu yang memperjuangkan derajat wanita
Tak bisa dipandang lemah
Karena Ibu Kita menginginkan kemandirian
Ibu Kartini
Engkau Ibu yang bijak dalam kehidupan
Menjalani hidup dengan penuh cita dan impian
Agar putri bangsa tak sekedar menjadi penghias negara
Agar putri bangsa tak sekedar pemandangan
Namun, putri bangsa adalah perubah bangsa
12. Bagimu Srikandi
Tanah Jiwa sang tanah para pujangga
Tak lekang mengais kata
Untuk sang Srikandi pejuang wanita
Untuk sang kartini pahlawan bangsa
Tabir kecantikan menghiasi wajahnya
Menghela cinta di balik pasrah
Perempuan kau jadikan anugerah
Bukan sebagai alat pemuas nafsu belaka
Wahai Srikandi,
Kau berjuang dari balik keayuan
Menuang keagungan di antara impian
Untuk kebebasan dan kesejahteraan perempuan