Perawat Dianiaya Keluarga Pasien

Beri Dukungan ke Korban Penganiayaan, Puluhan Pemuda Batak Bersatu Datangi Polrestabes Palembang

Kami sangat percaya kepada pihak kepolisian agar mengusut tuntas kasus tersebut.

Penulis: Pahmi Ramadan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/PAHMI RAMADAN
Anggota Pemuda Batak Bersatu mendatangi Polrestabes Palembang, Jumat (16/4/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Puluhan anggota dari Pemuda Batak Bersatu mendatangi Polrestabes Palembang untuk menanyakan prihal penganiayaan terhadap seorang perawat RS Siloam insial CRS (28).

Ketua DPC Pemuda Batak Bersatu Banyuasin S Situmorang ditemui di Polrestabes Palembang mengatakan, tujuannya mendatangi Polrestabes Palembang yaitu agar kasus tersebut ditegakkan.

"Kami sangat percaya kepada pihak kepolisian agar mengusut tuntas kasus tersebut," ujarnya Jumat (16/4/2021).

Ia menjelaskan, kedatanganya yaitu untuk menemui Unit Reskrim yang memeriksa kasus tersebut.

"Belum sempat bertemu, namun kami akan terus mengawal kasus tersebut," ujarnya Jumat (16/4/2021).

Ia mengungkapkan, korban merupakan anggota dari Pemuda Batak Bersatu.

"Kami harap kasus tersebut bisa diselesaikan dan hukum harus ditegakkan," tutupnya.

Baca juga: Kronologi Perawat RS Siloam Sriwijaya Dianiaya, Gegara Lepas Infus di Tangan Pasien

Baca juga: Viral Perawat Dianiaya Keluarga Pasien Saat Tugas, Ini Keterangan Direktur RS Siloam Sriwijaya

Sebelumnya diberitakan, CRS (28) seorang perawat RS Siloam, warga Kabupaten Banyuasin korban penganiayaan membuat laporan di Polrestabes Palembang.

Laporan tersebut dibenarkan Kasubbag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah.

Kompol M Abdullah mengatakan, anak terlapor merupakan pasian di RS tersebut, kemudian karena terlapor J tidak senang karena korban diduga tidak benar pada saat melepaskan infus di tangan anaknya.

Terlapor kemudian memanggil korban untuk mendatangi kamar diamana tempat anaknya di rawat.

Korban kemudian menemui terlapor bersama teman korban lainnya.

Setibanya di kamar tempat anak terlapor dirawat, teman-teman korban di suruh terlapor untuk keluar untuk meninggalkan terlapor sendirian.

"Namun teman korban tidak mau keluar," Kompol Abdullah saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (16/4/2021).

Kemudian terlapor menanyakan bagaimana korban melepaskan selang infus di tangan anaknya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved