Berita Palembang

Agustus Puncak Kemarau, Ternyata Ini Penyebab Cuaca Panas di Palembang Beberapa Hari Terakhir

mungkin dua hari atau tiga hari panas kemudian ada hujan. Biasanya malah di kita (Sumsel) polanya siang terik dan terasa gerah nanti sorenya hujan.

Editor: Vanda Rosetiati
radio.in
Ilustrasi cuaca panas terik. 

 TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Masyarakat kota Palembang mengeluhkan kondisi cuaca panas beberapa hari ini. Dalam bahasa Palembang, panas ini disebut dengan bedengkang. Pada hari ini saja suhu udara di kota Palembang berada di angka 32° Celcius.
Menurut Kepala Stasiun meteorologi Bandara SMB II Palembang, Desindra, saat ini terjadi peralihan antara musim hujan ke musim kemarau.

Akibat transisi musim ini beberapa daerah di Indonesia pun terjadi badai siklon tropis, seperti badai Siklon Seroja kemudian ada Bibit Siklon 94W di sebelah Utara Papua. Sementara, di wilayah Sumatra tidak ada potensi badai.

"Tapi pola anginnya yang berpengaruh, konvergensi atau belokan dan dampaknya di regional. Nanti mungkin dua hari atau tiga hari panas kemudian ada hujan. Biasanya malah kalau di kita (Sumsel) polanya siang terik dan terasa gerah nanti sorenya hujan," ujar Desindra, Rabu (14/4/2021).

Dia menjelaskan, musim kemarau mulai terjadi saat curah hujan sudah di bawah 50 milimeter (mm) per dasarian. Kondisi tersebut diikuti pula dengan dua dasarian selanjutnya.

Baca juga: Update Penggerebekan Kampung Narkoba, 15 Orang Dipulangkan, Polisi Dalami Jaringan Tangga Buntung

Baca juga: Tak Terima Dituntut 8 Tahun Penjara, Pemakai dan Pengedar Narkoba Ajukan Pembelaan

"Normalnya, Mei Dasarian tiga sampai Juni dasarian dua. Biasanya memang sebagian awal Juni sudah ada yang masuk musim kemarau pertengahan Juni. Total tiga dasarian 150 mm," ujarnya.

BMKG memprediksi puncak musim kemarau di Sumsel terjadi pada rentang Agustus hingga September mendatang. Pada kondisi ini perlu diwaspadai sebab akan menambah potensi peningkatan titik api (hotspot) saat terjadi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi tiap tahun. (sp/jati)

Ikuti Kami di Google Klik

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved