Berita Palembang
H-1 Ramadan 1442 H, Pasar 16 Ilir Palembang Dipenuhi Masyarakat Hingga Sore
Pasar 16 Ilir hingga sore pukul 15.27 ini masih terlihat sangat ramai. Kemacetan pun terlihat di sekitar gedung pasar.
Penulis: Melisa Wulandari | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pasar 16 Ilir hingga sore pukul 15.27 ini masih terlihat sangat ramai. Kemacetan pun terlihat di sekitar gedung pasar.
Klakson dari pengendara roda dua pun terdengar saling bergantian. Antara pengendara motor dengan pengguna jalan saling berhimpitan saling tak mau kalah.
Belum lagi pedagang yang menggelar lapaknya hingga ke bibir jalan menambah kemacetan yang tak kunjung berhenti.
H-1 Ramadan 1442 Hijriah pasar 16 Ilir terlihat ramai, walau sudah sore masyarakat masih lalu lalang memenuhi pusat grosir terbesar di Palembang ini.
Baca juga: Nasehati Suami Tidak Lagi Gunakan Narkoba, IRT di Palembang Malah Dipukuli
Terlihat anak kecil berbadan tambun dengan tinggi lebih kurang 140 cm mengajak pengunjung jalan untuk mencoba makan di lapak jualannya yang terletak di deretan tempat makan pasar 16 Ilir yang dekat dengan pinggiran sungai Musi.
"Yuk, mampir dulu ado nasi. Cubo dulu," katanya dengan menggunakan bahasa Palembang.
Melewati deretan tempat makan, Tribun masuk ke kawasan dekat gedung pasar. Di sini mulai dari pedagang baju, jilbab dan lainnya tak kalah dengan anak kecil yang menawarkan makanan tadi, mereka juga menawarkan barang dagangan terbaik menurut mereka.
"Jilbabnyo yuk, murah bae. Ado dalaman jilbab jugo," kata seorang penjual jilbab dengan bahasa Palembang.
Setelah memantau di dekat kawasan gedung pasar, Tribun juga memantau keramaian yang terlihat dari jauh. Ya, kawasan di bawah jembatan Ampera.
Di sini, banyak orang yang membuka lapak lesehan, menjual berbagai macam dagangan, mulai dari handphone bekas, pempek, masker, casing handphone hingga baju bekas.
Baca juga: Harga Naik Drastis Jelang Ramadan, Daging di Palembang Rp 150 Ribu, Ayam Rp 40 Ribu
Memang di sini penjual baju bekas yang turut meramaikan, banyak orang yang melihat lihat banyak juga yang membeli untuk dipakai dan bahkan untuk dijual kembali.
"Murah, murah, Rp 10 ribu aja bajunya, ada yang Rp20 ribu juga," kata seorang penjual baju bekas di bawah jembatan Ampera.
"Mau beli buat baju lebaran ya bu?" Celetuk Tribun mengajak bicara pembeli baju bekas.
"Haha, gak kok. Ini dijual lagi lumayan mba," kata ibu berjilbab menyahuti pertanyaan dari Tribun.
Ramadan tahun ini sama seperti tahun lalu, samanya adalah covid 19 masih ada tetapi bedanya masyarakat sudah berani untuk keluar rumah untuk belanja dan melakukan kegiatan lainnya.
Seperti di pasar 16 Ilir ini contohnya, masyarakat tidak lagi terlihat takut asal memakai masker mereka tetap berani keluar membeli kebutuhan rumah tangga untuk menyambut Ramadan walau ada juga yang membeli kebutuhan tersier