Berita Palembang
Ketersediaan Kamar Untuk Pasien Covid-19 di RSUD Siti Fatimah dan RS M Hasan Hampir Penuh
Ketersediaan kamar untuk pasien Covid-19 di beberapa rumah sakit di Palembang hampir penuh.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ketersediaan kamar untuk pasien Covid-19 di beberapa rumah sakit di Palembang hampir penuh. Seperti di RSUD Siti Fatimah dan Rumah Sakit Bhayangkara M. Hasan Palembang.
Direktur RSUD Siti Fatimah Syamsuddin Isaac Suryamanggala, SpOG mengatakan, bed atau tempat tidur yang disediakan untuk pasien Covid-19 di RSUD Siti Fatimah ada 30.
"Dari 30 ini ada yang ICU dan non ICU. Untuk yang non ICU sudah full tinggal yang ICU," kata Syamsuddin saat dikonfirmasi Tribun Sumsel, Sabtu (10/4/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, memang ada beberapa kasus yang tidak bisa satu kamar diisi dua bed, seperti yang tanpa gejala.
Jadi kalau yang ada tanpa gejala, tidak boleh dicampur dengan yang bergejala. Kalau dicampur nanti yang tidak bergejala jadi bergejala. Untuk itu yang tanpa gejala disarankan untuk isolasi mandiri di rumah.
"Namun kalau ketersediaan kamar ada, kita biasanya tawarkan ke pasien mau isolasi di rumah sakit atau di rumah saja. Tapi kalau yang bergejala tidak ada tawar menawar, dan memang harus di rumah sakit," jelasnya.
Jadi dengan kondisi kamar yang sedang penuh, menurutnya wajar jika yang tanpa gejala disarankan lebih baik isolasi mandiri di rumah.
"Kita berencana untuk menambah kapasitas kamar khusus Covid-19, jadi 45 kamar. Namun masih dalam proses, kemungkinanya di ramadan," katanya.
Baca juga: Angin Kencang Terjadi di Palembang, Ini Rincian Wilayah di Sumsel Berpotensi Terjadi Cuaca Buruk
Sementara itu Kepala Rumah Sakit Bhayangkara M. Hasan Palembang AKBP dr. Wahono Edhi Prastowo , SpPD., FINASIM mengatakan, terkait ketersediaan kamar untuk pasien Covid-19 menurutnya, memang pasien Covid-19 cukup banyak.
"Dari 66 bed/tempat tidur. Dari 66 bed sebanyak 54 nya terisi. Jadi memang hampir penuh, dengan kategori pasien sedang hingga berat," katanya.
Menurut AKBP dr. Wahono, mungkin karena masyarakat sudah jenuh, sehingga mulai tidak disiplin dengan 3M. Bahkan ada juga yang sudah vaksin tidak menerapkan 3M. Padahal yang sudah vaksin itu masih bisa menyebarkan virus.
"Maka menurut saya 3M tetap harus diterapkan, sampai vaksinansi terlaksana 75 persen dari jumlah penduduk," cetusnya.
Sebab untuk yang tanpa gejala isolasi mandiri. Namun untuk isolasi mandiri in tetap berisiko menularkan, sehingga sebaiknya Pemprov maupun Pemkot menyediakan tempat isolasi khusus untuk yang tanpa gejala ini.
"Harapannya saya Rumah Sehat yang ada di Wisma Atlet dibuka kembali, agar yang tanpa gejal ini bisa tetap dipantau dan diawasi," katanya.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy mengatakan, bahwa memang kasus Covid-19 ini cenderung naik dari biasanya.
"Ketersediaan kamar untuk pasien Covid-19 tinggal 37 persen. Memang cenderung naik, dikarenakan mobalitas masyarakat yang tinggi," katanya.