Prof Mahyuddin Meninggal Dunia
Gubernur Sumsel Melayat ke Rumah Duka Mahyuddin, Ini Kesan Herman Deru Terhadap Almarhum
Beliau orang yang baik, memang tampangnya serius. Tapi kalau sudah ngobrol orangnya kocak sekali, tapi kocaknya yang mendidik.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Mendengar kabar Prof Mahyuddin meninggal dunia, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru pun datang melayat ke rumah duka yang ada di Jalan Enim nomor 9, Demang Lebar Daun.
"Beliau orang yang baik, memang tampangnya serius. Tapi kalau sudah ngobrol orangnya kocak sekali, tapi kocaknya yang mendidik," kata Herman Deru, Jumat (9/4/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, kocaknya itu sangat edukatif, jadi setiap ngobrol itu bukan hanya pesan moral, tapi ajaran-ajaran yang baik beliau ajarkan.
"Seperti bagaimana leadership. Kemudian tentang pendidikan, kesehatan, yang selalu beliau tanamkan," katanya.
Menurut Deru, ia sudah dekat dengan Mahyuddin sejak sebelum beliau menjabat Wakil Gubernur dan Gubernur juga.
"Saat beliau jadi Gubernur beliau pernah berkunjung ke OKU Timur saat saya jadi Bupati OKU Timur," ungkapnya.
Nah, disitulah masyarakat baru tahu bahwa beliau orang yang serius tapi suka bercanda. Namun bercanda yang edukatif.
"Saya berpesan kepada putra-putri beliau agar selalu rukun dan jaga mawarah Pak Mahyuddin yang begitu baik dikenal masyarakat. Baik di Sumsel maupun nasional," katanya.
Bahkan Deru menyampaikan, bahwa Pemprov Sumsel akan memfasilitasi takjiah selama 7 hari di kediaman Almarhum Mahyuddin.
"Ini wujud penghormatan kami sebagai generasi penerus," katanya.
Terpapar Covid-19
Wakil Direktur Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit (RS) Bunda Hibsah Ridwan mengatakan, sebelum meninggal almarhum Mahyuddin sakit terpapar Covid-19.
"Seperti yang diketahui beliau meninggal karena Covid-19. Namun belum diketahui terpapar darimana," kata Hibsah Ridwan saat dibincangi di rumah Almarhum di Jalan Enim, Jumat (9/4/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, kemungkinan beliau terpapar dari orang-orang yang tanpa gejala.
Sebab meksipun beliau stroke, di rumah tapi sering menerima tamu dan rapat.
"Jadi ini memang mengingkatkan kita harus selalu menjaga protokol kesehatan," kata Hibsah Ridwan yang juga tim satgas Covid-19.

Ia menceritakan, almarhum dirawat di RS Bunda selama enam hari. Lalu karena dilihat gejalanya serius maka dipindahkan ke RSMH Palembang.
"Mula-mula di ruang biasa baru ke ICU. Tindakan terkakhir sudah kita lakukan pakai cub ventilator. Namun tidak berhasil dan Allah menghendaki dan beliau meninggal di RSMH Palembang," katanya.
Gubernur Sumsel ke 14 Prof Dr dr H Mahyuddin N.S SpO(K) dikabarkan meninggal dunia, Kamis (8/4/2021) sekira pukul 23:45.
Prof Dr dr H Mahyuddin N.S SpOG(K) lahir 14 September 1947.
Ia diangkat menjadi gubernur menggantikan Syahrial Oesman yang mundur sebagai gubernur untuk mengikuti pemilihan Gubernur Sumatera Selatan.
Masa pemerintahan ia berakhir pada 7 November 2008, dan digantikan oleh Gubernur terpilih Alex Noerdin.
Berikut Profil dan Biodata Prof DR dr H Mahyuddin NS SpOG, Mantan Gubernur Sumsel ke-14 Meninggal Dunia
Nama Lengkap : Prof. Dr. dr. H. Mahyuddin N. S., SpOG
Panggilan : Prof Mahyuddin N.S
Tempat Tanggal Lahir : Lahat, 14 September 1947
Zodiak : Virgo
Istri : dr.HJ. Halipah Mahyuddin, Sp.THT,MM
Anak : Muhammad Taufik Roseno, ST
Yudha Pratomo ST
Dr Anggita Primasari
Prof. Dr. dr. H. Mahyuddin N. S., SpOG adalah Gubernur Sumatra Selatan ke-14. Ia diangkat menjadi Gubernur Sumsel pada 11 Juli 2008 menggantikan Syahrial Oesman yang mundur sebagai gubernur untuk mengikuti kembali pemilihan Gubernur Sumatra Selatan. Mahyuddin Ia tersandung kasus korupsi wisma atlet periode 2003-2008
Kisah Karir Mahyuddin NS
Dilansir dari berbagai sumber, Almarhum Prof Mahyuddin menjalani perjalan hidup yang tidak mudah.
Berasal dari keluarga kurang mampu yang berprofesi sebagai petani, Prof Mahyuddin bisa sukses dengan kariernya
Karena kecintaannya pada berbagai bidang, Mahyuddin pernah menjabat di berbagai bidang selama karirnya.
Dalam bidang kesehatan, ia pernah menjabat sebagai Direktur Program Keluarga Berencana Rumah Sakit, ketua IDI Sumatera Selatan. D
alam bidang pendidikan, ia mengajar di FK UNSRI dan pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor IV Bidang Kerjasama Nasional dan Internasional.
Di bidang organisasi politik, beliau juga dipercaya sebagai Wakil Bendahara Golkar Provinsi Sumatera Selatan, Ketua Cabang Bulutangkis Kota Palembang, dan Ketua Departemen Pembinaan dan Kesehatan Pelti Sumatera Selatan.
Tidak hanya di kanch politik dan kesehatan, Mahyuddin juga merambah dunia bisnis dengan membuka Rumah Sakit Bunda Graha Medika serta bisnis otomotif di bawah naungan PT Yudha Primasena.
Menurut beliau, kunci dari keberhasilan adalah tidak adanya ketakutan akan kegagalan, jujur dan berpegang teguh pada agama.
DI kursi DPR RI, dia menjabat sebagai ketua komisi X. Dia pernah terseret kasus hambalang dan ikut diperiksa oleh KPK.
Riset dan analisa oleh Bobby Rezza S.
Pendidikan
SR 01 Lahat (1960)
SMP St Yoseph Lahat (1963)
SMA Xaverius 1 Palembang (1966)
Fakutas Kedokteran UNSRI (1974)
Spesialis Kebidanan Universitas Airlangaa (1984)
Karir
Pegawai Negeri Sipil golongan IIA
Staf pengajar di FK UNsri/RSUP Palembang
Direktur Program Keluarga Berencana Rumah Sakit
Pembantu Rektor IV Bidang Kerjasama Nasional dan Internasional
Wagub Sumatera Selatan, dilantik 7 November 2003
Gubernur Sumatra Selatan, dilantik 11 Juli 2008