Sering Buang Kecil Tanda Apa? Ini 11 Penyebabnya, Bisa Jadi Ada Gangguan Kesehatan

Sebenarnya buang air kecil adalah sesuatu yang sehat. Hanya saja, jika terlalu sering bisa juga menandakan adanya masalah kesehatan

Editor: Wawan Perdana
allhealthynews.com
Ilustrasi menahan buang air kecil-Sebenarnya buang air kecil adalah sesuatu yang sehat. Hanya saja, jika terlalu sering bisa juga menandakan adanya masalah kesehatan 

Diuretik bekerja dengan meningkatkan jumlah garam dan air yang keluar dari ginjal. Proses ini membuat kita lebih sering buang air kecil.

Meski begitu, mengurangi asupan cairan secara keseluruhan mungkin bisa membantu untuk mengurangi frekuensi buang air kecil.

Selain mimuman, beberapa obat-obatan juga bisa bertindak sebagai diuretik.

3. Infeksi saluran kemih

Menurut WebMD, ini adalah penyebab paling umum dari sering buang air kecil. Infeksi saluran kemih terjadi ketika bakteri menginfeksi ginjal, kandung kemih, atau saluran yang menghubungkan organ-organ tersebut satu sama lain dan ke luar tubuh.

Ketika menderita kondisi ini, kandung kemih akan membengkak dan tidak dapat menahan banyak urine. Para penderita mungkin mengalami urine mereka berwarna keruh, berdarah, atau berbau aneh.

Penderita infeksi saluran kemih mungkin juga mengalami demam, menggigil, mual, dan nyeri di bagian samping atau bawah perut.

Dokter kemungkinan akan meresepkan antibiotik untuk menghilangkan infeksi. 

4. Hamil

Pada trimester pertama kehamilan, volume darah wanita hamil akan meningkat, sehingga ginjal harus bekerja dengan kelebihan cairan yang masuk ke kandung kemih.

Kondisin ini bisa berlanjut hingga trimester kedua. Untuk mempersiapkan waktu kelahiran, bayi akan mulai bergerak ke bawah melalui panggul wanita yang hamil.

Kondisi ini akan memberi beban lebih pada kandung kemih. Seorang ibu hamil tidak hanya berpotensi mengalami buang air kecil lebih sering, tetapi juga bisa mengeluarkan sedikit urine ketika melakukan hal-hal seperti tertawa, bersin, atau mengangkat barang.

Jika mengalami masalah ini, disarankan untuk menggunakan panty liner untuk menghindari pakaian dalam basah oleh urine.

Jika khawatir dengan jumlah urine, berkonsultasilah dengan dokter untuk memastikan itu bukan cairan ketuban.

5. Fibroid rahim

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved