Kisah Pencuri Uang Amal di Musala yang Dilepaskan Warga Karena Ngaku Untuk Biaya Sekolah
Kisah Pencuri Uang Amal di Musala yang Dilepaskan Warga Karena Ngaku Untuk Biaya Sekolah
Ia mengaku berasal dari wilayah kampung Warung Pojok, Kelurahan Tegal Alur.
Maling itu mengaku mencuri uang amal masjid untuk keperluan sekolah.
"Dia mengemis-ngemis ke kami agar jangan ditahan. Katanya uangnya buat ujian. Pengakuannya sih gitu, terus ada yang bilang lepasin saja akhirnya kami lepaskan," bebernya.
Baca juga: Alasan Hotma Sitompul mengusir Desiree Tarigan Akhirnya Terungkap, Sebut Orang Ketiga
Baca juga: Sosok Samin Tan, DPO yang Berhasil di Tangkap Oleh KPK, Berawal Dari Kasus Suap
Baca juga: Jelang Pemungutan Suara Ulang di PALI, Partai Pengusung DHDS Siap All Out
Karena kasihan, warga pun melepas maling uang amal itu.
Terlebih uang yang dicuri juga tidak banyak yakni hanya sejumlah Rp 70.000.
Mereka juga tidak melaporkan kejadian itu ke aparat polisi.
Namun begitu, Suharno mengatakan bahwa pencurian uang amal itu memang kerap terjadi sejak Maret lalu.
Pengurus musala kerap mendapati uang amal di jaring kosong setiap seminggu dua kali, sehingga diduga uang amal itu dicuri oleh seseorang.
Padahal sampai saat ini musala yang dibangun sejak tahun 2019 itu belum juga selesai pembangunannya.
Sehingga uang amal di jaring itu juga berarti bagi penyelesaian pembangunan musala.
Pihak pengelola musala sepakat tidak membawa masalah ini ke ranah hukum.
Mereka hanya akan lebih waspada dalam melindungi uang amal musala tersebut.
"Ke depannya paling nanti kami warga membantu pengurus musala agar merapikan uang amal setiap mulai penuh," kata Suharno.
Meski tidak melaporkan kepada aparat kepolisian, sejumlah polisi kata Suharno sudah mendatangi TKP untuk menyelidiki kasus tersebut.
Sayangnya, para warga yang sempat menahan pelaku tidak mengetahui persis identitas pelaku pencurian uang amal musala.