Tukang Ojek Ini Tidak Menyadari Pria Diantarnya ke Perbatasan Papua Nugini Gubernur Papua

Lukas diketahui berangkat menumpang ojek melewati "jalur tikus" untuk masuk ke PNG pada Rabu (31/3/2021) siang.

Editor: Wawan Perdana
KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI
Gubernur Papua Lukas Enembe berada di PLBN Skouw setelah dideportasi oleh pemerintah Papua Nugini, Jumat 2 April 2021. Lukas diketahui berangkat menumpang ojek melewati "jalur tikus" untuk masuk ke PNG pada Rabu (31/3/2021) siang. 

Saat mengantar Lukas Enembe dan dua kerabatnya, Hendrik mengaku diberi bayaran cukup banyak dibanding tarif ojek biasanya.

"Saya dikasih Rp 100.000 padahal biasanya sekali angkut penumpang hanya dua Kina (mata uang PNG) kalau di rupiah hanya Rp 7.000, akhirnya saya terima dan berbagi dengan teman," kata Hendrik.

Setelah dua hari berada di Vanimo, PNG, Gubernur Papua Lukas Enembe bersama HA dan EW dideportasi karena dianggap tinggal secara ilegal.

Pada Jumat siang, didampingi Konsulat RI untuk Vanimo Allen Simarmata, Lukas Enembe beserta dua kerabatnya melintas kembali ke Indonesia melalui PLBN Skouw, Kota Jayapura.

Di PLBN Skouw, Lukas yang kemudian didampingi Kepala Badan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi Papua, Suzana Wanggai, sempat menjalani pemeriksaan, sebelum akhirnya meninggalkan lokasi tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengakuan Pengojek yang Antar Gubernur Lukas Enembe ke Papua Nugini, Awalnya Tidak Kenal hingga Dibayar Rp 100.000

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved