Tweet Dewi Tanjung Soroti Gaya Busana Kelompok Tertentu

"Nyai Geli banget liat Kadrun Bercelana Cingkrang, berjenggot, berjidat hitam dan geli liat perempuan Bercadar. Liatlah tampang-tampang mereka seperti

Editor: Moch Krisna
YouTube/Nyai Dewi
Dewi Tanjung 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Sosok Dewi Tanjung kembali menjadi sorotan publik warganet.

Setelah tweet dari politikus PDI Perjuangan membahas soal gaya busana kelompok tertentu jadi kontroversi

Ya Dewi Tanjung mengaku geli meligat pria dengan celana cingkrang dan berjengkot.

Termasuk ketika ia melihat perempuan mengenakan cadar,

Ia bahkan tidak segan meminta pria dan wanita bergaya seperti itu untuk keluar dari Indonesia.

"Kalo Kadrun Kilafah mau bergaya seperti ini sebaiknya keluar dari Indonesia," tulisnya

Di sisi lain, Dewi Tanjung juga menyebut para pelaku teroris berpakaian seperti yang dia sebutkan di atas.

Pernyataan pengurus MUI tentang polemik cadar

Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Zaitun Rasmin beberapa waktu menyebut, diskriminasi terhadap warga negara yang mengenakan cadar maupun celana cingkrang sangat mengusik umat muslim.

Sebab diyakinkannya, walau pakai cadar dan celana cingkrang, mereka tetap menjunjung tinggi Pancasila dan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

Hal tersebut disampaikan KH Zaitun Rasmin dalam Program Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk 'Apa, Siapa, Radikal' di TV One pada Selasa (5/11/2019) silam.

Dalam paparannya, KH Zaitun Rasmin menekankan agar sejumlah pihak tidak menyampaikan penilaian sepihak, khususnya tentang penggunaan cadar dan celana cingkrang.

Terlebih, penilaian tersebut jauh dari pendapat ulama ataupun organisasi Islam yang ada di Indonesia, yakni Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

"Ada tiga ormas besar atau terbesar yang mempunyai kompetensi, kita kembalikan bagaimana penilaian-penilaian itu agar kita tidak bebas nilai.

Nah, saya setuju bahwa kita juga jangan apologi, di dalam dunia Islam yang namanya radikal berdasarkan agama itu pasti ada, dari zaman awal ada Khawarij dan membawa korban tidak sedikit, ada syiah juga yang membawa korban waktu Qaramithah berkuasa, ada 30.000 orang dibunuh dari jemaah haji, Hajar Aswat dicuri dan ada liberalisme pemikiran ini juga tidak boleh kita tidak akui dalam dunia Islam," jelas KH Zaitun Rasmin.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved