Ternyata Ada Kesamaan Wasiat ZA Dengan 'Pengantin' Bom di Makassar, Pesan Utama Serupa

Surat Wasiat ditinggalkan oleh wanita terduga teroris yang tewas tertembak saat menyerang Mabes Polri. Masyarakat pun menyorot surat wasiat tersebut.

(Sumber: Istimewa)
Kartu Tanda Anggota Perbakin milik ZA tersangka penyerangan Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA -- Surat Wasiat ditinggalkan oleh wanita terduga teroris yang tewas tertembak saat menyerang Mabes Polri.

Masyarakat pun menyorot surat wasiat tersebut.

Setelah diteliti ternyata ada kemiripan dengan pesan dari pelaku bom bunuh diri di Makassar, Lukman

Surat wasiat milik Zakiah itu kemudian dikaitkan dengan surat wasiat yang ditulis oleh pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar beberapa hari sebelumnya.

Yang menarik, surat wasiat yang dibuat oleh para pelaku ini memiliki pesan utama yang serupa.

Baca juga: Oknum Polwan yang Digerebek Suami di Kamar Hotel Selingkuh dengan Rekannya, Ini Sosok Bripka ARP

Hal inilah yang kemudian menjadi pembicaraan hangat di media sosial.

Dirangkum TribunBanten.com dari berbagai sumber, surat wasiat yang ditinggalkan Lukman, pelaku pemboman Gereja Katedral Makassar berisi 3 poin utama.

Yang pertama, pelaku meminta maaf kepada keluarga dan memohon pamit.

Lukman menyebutkan telah mantap dengan apa yang dia yakini dan akan melakukan apa pun agar mendapatkannya.

Kedua, ia meminta keluarga untuk menjauhi riba.

Dan yang ketiga adalah pesan untuk keluarga agar selalu menjaga satu sama lain dan tidak meninggalkan ibadah.

Begitu juga dengan surat wasiat yang ditinggalkan ZA untuk keluarga.

ZA meminta maaf kepada kedua orangtua dan kakak kandungnya.

ZA juga meminta kepada orangtua untuk menghindari riba, serta meminta keluarga agar tidak meninggalkan ibadah.

Yang berbeda adalah, dalam surat wasian ZA, ia meminta agar keluarganya tidak mengikuti Pemilu serta tidak mematuhi undang-undang dan juga Pancasila.

Zakiah menyebut orang-orang yang terpilih pada pemilu itu yang akan membuat hukum tandingan Allah.

"Demokrasi, Pancasila, UUD, pemilu, berasal dari ajaran kafir yang jelas musyrik. Zakiah nasehatkan kepada mama dan keluarga agar semuanya selamat dari fitnah dunia yaitu demokrasi, pemilu dan tidak murtad tanpa sadar," tulisnya.

Zakiah juga menyinggung nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Mama, sekali lagi Zakiah minta maaf. Zakiah sayang banget sama Mama," tulis Zakiah dalam surat wasiat yang diterima Wartakotalive.com.

Dalam surat itu, Zakiah juga mengajak keluarganya untuk tetap beribadah dan tidak meninggalkan salat.

Berikut isi surat wasiat Zakiah Aini pelaku terduga teroris penyerang Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Wasiat kepada orang yang saya cintai karena Allah

Wahai mamaku, maafin Zakiah yang belum pernah membalas pemberian keluarga. Mama, ayah jangan lupa senantiasa beribadah kepada Allah SWT dan jangan tinggalkan salat.

Semoga Allah kumpulkan kembali keluarga di surga.

Mama, sekali lagi Zakiah minta maaf. Zakiah sayang banget sama Mama. Tapi Allah lebih menyayangi hamba-Nya,

Makanya Zakiah tempuh jalan ini sebagaimana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan Zakiah dan dengan izin Allah bisa memberi syafaat untuk Mama dan keluarga di akhirat.

Pesan Zakiah untuk Mama dan keluarga, berhenti berhubungan dengan bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi Allah. Pesan berikutnya agar Mama berhenti bekerja menjadi Dawis yang membantu kepentingan pemerintah thogut.

Pesan berikutnya untuk kaka agar rumah Cibubur jaga Dede dan mama, iadah kepada Allah, dan tinggalkan penghasilan dari yang tidak sesuai jaran islam, serta tinggalkan kepercayaan kepada orang-orang yang mengaku mempunyai ilmu, dekati ustad/ulama, tonton kajian dakwah, tidak membanggakan kafir Ahok dan memakai hijab kak.

Allah yang akan menjamin rizki kak. Maaf ya kak, Zakiah tidak bisa membalas semua pemberian kakak...

Untuk Mba Leli agar memperingatkan Mama, jaga Mama ya Mba. Untuk Bp, jangan tinggalkan ibadah solat 5 waktu, maafin ya Mba, pe kalau ada salah lisan dan lainnya. Jaga mama, ayah, dede baik-baik.

Mama, Ayah, semua lihat di samping itu adalah tingkatkan amalan. Insya Allah dengan karunia Allah amalan jihad Zakiah akan membantu memberi syafaat kepada keluarga di akhirat. Jihad adalah tertinggi dalam islam.

Inti pesan Zakiah kepada mama dan keluarga adalah agar tidak mengikuti kegiatan pemilu. Karena orang-orang yang terpilih itu akan membuat hukum tandingan Allah besumber Alquran-Assunah.

Demokrasi, Pancasila, UUD, pemilu, berasal dari ajaran kafir yang jelas musyrik. Zakiah nasehatkan kepada mama dan keluarga agar semuanya selamat dari fitnah dunia yaitu demokrasi, pemilu dan tidak murtad tanpa sadar.

Sekali lagi maafkan Zakiah ma, ayah, kakak, Mba Leli, awi, Bpe, ka Effa, dede, Baim, Kevin, semuanya. Maafka bila ada salah kata dan perbuatan. Semoga Allah kumpulkan kembali di surga-Nya

Amiinn....

Isi Map Kuning yang Dibawa Saat Beraksi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit angkat bicara terkait aksi penyerangan di Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021) sore ini sekitar pukul 16.30 WIB.

Dalam konferensi pers yang ditayangkan melalui siaran langsung Kompas TV, Listyo menjelaskan kalau pelaku merupakan seorang wanita berinisial ZA (25).

"Pelaku adalah seorang mantan mahasiswa, di-DO saat semester 5," katanya dalam konferensi pers.

Lanjutnya, dari hasil penggeledahan, diduga ZA telah didoktrin dengan paham-paham dari organisasi teroris internasional, ISIS.

Hal itu dibuktikan dengan ZA membuat Instagram dan memposting foto bendera ISIS.

"Yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat, atau diposting 21 jam lalu. Dimana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait perjuangan jihad," ucapnya.

Selain itu, Listyo juga menjelaskan terkait pelaku membawa seperti map kuning saat melancarkan aksi.

"Map kuning ada amplop bertuliskan kata-kata tertentu," ucap Listyo.

Namun Listyo enggan membeberkan kata-kata tertentu apa yang dimaksud.

Selain postingan terkait ISIS, ZA juga sempat membuat surat wasiat yang ditujukan untuk anggota keluarganya.

"Kita temukan juga surat wasiat dan ada kata-kata di WA grup keluarga bahas kalau yang bersangkutan akan pamit," ungkapnya.

Pihaknya sudah memerintahkan kepada Kadensus 88 Anti Teror untuk mendalami dan mengusut tuntas terhadap kemungkinan jaringan yang terkait dengan tersangka.

Datang Berdua Bersama Pria

Dikutip dari TribunJakarta.com, terduga pelaku menggunakan sebuah mobil berwarna silver sebelum melakukan aksinya.

Saksi yang melihat aksi penyerangan tersebut melihat terduga teroris tersebut datang melalui pintu belakang Mabes Polri bersama seorang pria.

Ari (27), seorang juru parkir di dekat mabes Polri mengaku melihat pelaku datang bersama seorang pria menggunakan mobil.

"Yang saya lihat mereka pakai mobil," kata Ari saat ditemui di lokasi dikutip dari TribunJakarta.com.

Ari mengaku lupa merk mobil yang digunakan terduga teroris. Namun, ia ingat warna mobil tersebut.

"Pokoknya minibus gitu, warna silver," ujar dia.

Ari yang berprofesi sebagai juru parkir mengatakan tidak melihat mobil terduga teroris masuk melalui pintu utama.

"Kayaknya dia masuk dari pintu belakang, yang dekat PUPR. Saya kan di sini (pintu utama) dari pagi, itu saya nggak lihat," tutur Ari.

"Ada dua yang saya lihat, laki-laki satu, perempuan satu," kata Ari di lokasi.

Namun, lanjut Ari, hanya terduga teroris perempuan yang melakukan penyerangan.

"Yang turun dari mobil si perempuannya, dia bawa senjata, cuma saya nggak tahu jenisnya apa," ujar dia.

Sementara itu, Ari menyebut terduga teroris laki-laki tidak turun dari mobil.

"Sampai sekarang masih dicari kayaknya," ucap Ari.

Ia menjelaskan, peristiwa penyerangan oleh orang tak dikenal yang diduga teroris itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.

Ketika itu, Ari yang berpofesi sebagai tukang parkir sedang memindahkan mobil milik anggota Polri.

Mobil tersebut terparkir tepat di depan Mabes Polri.

Tak lama kemudian, ia mendengar suara tembakan dari area parkir Mabes Polri.

"Setelah tembakan pertama, saya keluar dari mobil. Itu saya lihat langsung terorisnya," ujar Ari saat ditemui di lokasi.

Menurut Ari, terduga teroris itu merupakan seorang perempuan.

Ia juga membawa senjata api.

"Dia sempat nembak dua sampai tiga kali di parkiran," ujar dia.

Setelah itu, sambungnya, terduga teroris tersebut lari ke arah lobi utama Mabes Polri.

"Kejar-kejaran tuh dari parkiran sampai lobi. Nah kenanya di dekat lobi si terorisnya," ucap Ari.

Terduga teroris itu pun ambruk terkena timah panas yang ditembakkan polisi. (*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul JADI SOROTAN, Ada Sejumlah Kesamaan Isi Surat Wasiat Terduga Teroris di Makasar dan di Mabes Polri

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved