Berita Viral

Pemuda yang Rampas Uang dan Tempe Milik Kakek Muklas Punya Tato di Betis : Pelaku Sudah Intai 3 Hari

Muklas (76) kakek penjual tempe di Palembang kini menjadi perhatian masyarakat setelah kisahnya viral di sosial media.

tribunsumsel/shinta
Muklas (76) kakek penjual tempe di Palembang yang viral karena ditipu pemuda tak dikenal dengan modus membantu menjualkan lagi dagangnya. 

Namun bila pemuda itu benar-benar tak kembali, Muklas mengaku iklhas dengan apa yang terjadi.

Bahkan dengan santainya ia berujar masih bersedia memberikan tempe bila pemuda itu kembali memintanya.

"Ya tidak apa-apa. Niat saya cuma mau nolong. Kalau dia masih mau jualan, ya saya kasih tempe lagi. Sesama manusia harus saling membantu," ujarnya seraya tersenyum.

Dengan tubuh rentanya, setiap hari Muklas berjualan tempe di depan ruko yang berada persis di samping Masjid Baitul Mu'minin simpang tiga Jalan Prajurit Nazaruddin Sekojo Kecamatan Kalidoni Palembang.

Sebelumnya, ia biasa berkeliling untuk menjual tempe dengan bermodalkan sepeda tuanya.

Namun dikarenakan faktor usia, kini Muklas memilih untuk berdiam diri di satu tempat saja untuk berjualan.

Sebab tubuh tuanya bahkan sudah tidak sanggup untuk mengayuh sepeda.

Alhasil sepeda tua itu selalu ia dorong setiap harinya saat pulang-pergi dari rumahnya di Jalan Iswahyudi Kalidoni ke tempat berjualan dengan jarak tempuh mencapai sekira 1 KM.

"Tapi kadang masih saya naikki juga (sepeda), tapi memang lebih banyak didorong. Soalnya sudah tidak kuat lama-lama mengayuh," ujarnya

Beruntung, agen tempe yang jadi langganannya juga berbaik hati.

Setiap harinya ada kurir yang mengantarkan tempe ke tempat Muklas berjualan agar pria tua itu tidak lagi susah untuk datang ke agen.

Tak banyak memang, setiap harinya Muklas hanya menjual 20 potong tempe dengan waktu berjualan sekira pukul 07.00 hingga 09.00 WIB.

"Satu tempe saya jual Rp.6 ribu. Alhamdulillah hasilnya bisa saya pakai buat makan," ujarnya.

Muklas memilih untuk tinggal seorang diri di Palembang.

Tak pasti memang, namun seingatnya ia sudah 16 tahun mengadu nasib di Palembang.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved