Lama Ditunggu, Ahok Akhirnya Beri Pernyataan Mengenai Kebakaran di Kilang Minyak Pertamina Balongan

Lama Ditunggu, Ahok Akhirnya Beri Pernyataan Mengenai Kebakaran di Kilang Minyak Pertamina Balongan

Editor: Slamet Teguh
dok Pertamina
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama 

Lebih tegas lagi, Fahmy mengingatkan bahwa mantan gubernur DKI Jakarta tersebut dapat mandat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberantas mafia migas.

"Ahok saya kira dapat tugas dari Pak Jokowi untuk berantas mafia migas. Dia harus buktikan (kebakaran) ini ulah mafia migas atau semata karena sistem keamanan tidak bekerja atau lainnya," katanya.

Menurut dia, hasil dari investigasi harus diumumkan ke publik secepatnya, bisa dengan melibatkan aparat keamanan dan secara transparan.

Di sisi lain, melihat parahnya kebakaran, dinilainya butuh waktu lama untuk Kilang Balongan kembali beroperasi, bahkan dapat lebih dari 5 hari.

Selain itu, Fahmy menambahkan, sangat menyayangkan karena dampak kebakaran ini sudah merenggut 1 nyawa, sehingga harusnya tidak berulang lagi ke depan.

"Ada 1 tewas. Sangat disayangkan dan setelah ini harus ada investigasi cari penyebabnya apa," pungkasnya.

Kilang Minyak di Balongan Terbakar, Perlukah Impor BBM, Pengamat: Kalau Bisa Lebih Murah Harganya

Pengamat energi Komaidi Notonegoro mengatakan, PT Pertamina harus melakukan cek secara mendetail jika mau impor bahan bakar minyak (BBM) akibat kilang Balongan terbakar.

Kalaupun memang tidak ada pilihan lain selain impor untuk menutup hilangnya 400 ribu barel yang ludes terbakar, harus dengan harga semurah mungkin.

"Kalaupun impor, yang diimpor minyak mentah yang lebih murah, sehingga kebutuhan devisa impornya akan lebih rendah," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews, Selasa (30/3/2021).

Sementara, untuk peluang ekspor dengan nilai yang lebih besar juga harus dicek secara detil, sehingga tidak mengorbankan kebutuhan dalam negeri.

"Untuk rencana ekspor, Pertamina saya kira perlu dicek lagi detailnya. Mungkin kalaupun iya adalah untuk minyak yang tidak cukup optimal diolah di dalam negeri," kata Komaidi.

Menurut dia, tiap kilang Pertamina di Indonesia punya spesifikasi minyak tersendiri umumnya demi memenuhi kebutuhan domestik dan eskpor.

"Cukup jelas dari berita bahwa Pertamina akan ekspor minyak yang harganya lebih mahal dan mengimpor yang lebih murah. Ini ada kaitanya dengan spesifikasi, tapi solusi agar defisit neraca minyak dan gas berkurang yakni satu diantaranya menambah kapasitas kilang," pungkas Komaidi.

Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Kebakaran di Kilang Pertamina Balongan

Baca juga: Heboh Cinta Terlarang Oknum Polwan, Videonya Digerebek Suami Viral, Polres Pati Buka Suara

Baca juga: Kuasa Hukum Rizieq Shihab Akhirnya Komentar Usai Ditemukan Atribut FPI Saat Gerebek Terduga Teroris

Rupiah Bisa Ikut ''Terbakar'' jika Harus Impor BBM Imbas Tragedi Kilang Balongan

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved