Kenakan Celana Panjang, Serda Aprilia Manganang Ajukan Nama Baru jadi Aprilio Perkasa Manganang
Tampak juga nama pada tanda pengenal di dadanya masih bertuliskan Aprilia S.M (Santini Manganang).
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA – Aprilio Perkasa Manganang, itulah nama yang diajukan prajurit TNI Serda Aprilia Manganang pasca melakukan operasi karena alami hipospadia.
Nama itu ia ajukan ke Pengadilan Negeri Tondano, Sulawesi Utara.
Selain nama, Aprilia juga mengajukan perubahan identitas jenis kelamin di dokumen administrasi kependudukan.
Hal tersebut diketahui ketika anggota tim kuasa hukum Manganang, Kolonel CHK Anggiat Lumban Toruan mengajukan perubahan nama Aprilia Santini Manganang menjadi Aprilio Perkasa Manganang dalam persidangan perubahan nama yang digelar Pengadilan Negeri Tondano secara virtual pada Jumat (19/3/2021).

"Mengganti identitas nama dari nama semula Aprilia Santini Manganang menjadi Aprilio Manganang," kata Anggiat dalam permohonannya.
Dalam agenda ini, Manganang mengikuti proses persidangan langsung dari Markas Besar TNI AD (Mabesad), Jakarta.
Didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa beserta Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Hetty Andika Perkasa, pejabat teras TNI AD serta keluarganya, Mangang tampak terus tersenyum.
Ia juga tampak mengenakan celana panjang.
Tampak juga nama pada tanda pengenal di dadanya masih bertuliskan Aprilia S.M (Santini Manganang).
Baca juga: Kesaksian Dokter yang Menangani Aprilia Manganang, Awal Mula Pemeriksaan 9 Februari 2021
Baca juga: Tak Sembarang, Arti Lanang Nama Baru Aprilia Manganang dari Istri KSAD Andika : Ini Doa Saya
Hingga pukul 09.00 WIB sidang masih berlangsung dan ditayangkan secara langsung di videotron Mabesad Jakarta.
Kesaksian Dokter yang Menangani Aprilia Manganang
Kesaksian dokter yang menangani Aprilia Manganang, mantan pemain voli timnas Indonesia.
Adalah dr. Guntoro yang merupakan dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dari RSPAD.
Kesaksian itu diungkap dr Guntoro dalam sidang perdata perubahan nama dan kelamin Aprilia Manganang.
Ia menyebutkan bahwa Aprilia Manganangmengalami hipospadia tipe berat.
Dokter Guntoro menjelaskan, Aprilia Manganang mengalami kelainan bawaan, yaitu hipospadia tipe berat yang disebut sebagai hipospadia skrotalis.
“Hipospadia adalah kelainan anatomis bawaan lahir yang diderita anak laki-laki. (Dalam kasus ini) saluran kencing tidak berada di posisi normal. Aprilia posisi muara saluran kencingnya di bawah kantung buah zakar, ini termasuk kategori berat,” ujar dr. Guntoro dalam persidangan yang digelar secara virtual, Jumat (19/3/2021).
Ia mengungkapkan, pertemuan pertamanya dengan Aprilia terjadi pada 9 Februari 2021, dimana saat itu ia datang memeriksakan diri.

Menurutnya, keadaan fisik Aprilia secara umum memang laki-laki, di mana dadanya bidang, pinggulnya tidak besar dan payudaranya rata.
Dalam pemeriksaan genitalia pun didapatkan penis dan kantong buah zakar.
Kemudian pemeriksaan fisik ini pun dilanjutkan dengan pemeriksaan organ dalam.
Dalam pemeriksaan organ dalam yang dilakukan dengan MRI, diketahui Aprilia tidak memiliki rahim dan indung telur.
“Malah kita menemukan prostat yang hanya dimiliki laki-laki,” ujarnya.
Dokter Guntoro pun meyampaikan, selama ini Aprilia tidak pernah mengalami menstruasi, karena memang tidak memiliki rahim.
Namun karena kelainan genitalia yang dialami dari lahir, Aprilia mengaku jika buang air kecil harus jongkok seperti perempuan.
“Posisi buang air kecil ini semakin memperkuat dugaan orang tua bahwa dia perempuan,” ujar dr. Guntoro.
Baca juga: Tak Sembarang, Arti Lanang Nama Baru Aprilia Manganang dari Istri KSAD Andika : Ini Doa Saya
Baca juga: Ketua MPR Bamsoet Akhirnya Buka Suara Soal Isu Presiden 3 Periode : Skenario Halu Petualang Politik
Berita Tentang Kisah Aprilia Manganang
Sumber : Kompas.TVdan Tribunnews