Berita Palembang
Aksi TMMD ke-110 Kodim 0418 Palembang, Buat Jalan dan Jembatan, Sindi Tak Lagi Harus Tenteng Sepatu
Sejumlah pembangunan fisik dan juga non fisik yang dilaksanakan Satgas TMMD ke-110 Kodim 0418 Palembang sangat dirasakan.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sasaran Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-110 Kodim 0418 Palembang di Kampung Sungai Jawi RT 26 RW 07 Kelurahan Sei Selincah Kecamatan Kalidoni Palembang, memang sudah dilakukan survei dari berbagai aspek.
Ternyata, dari survei yang dilakukan tim TMMD ke-110 Kodim 0418 Palembang tepat sasaran. Sejumlah pembangunan fisik dan juga non fisik yang dilaksanakan Satgas TMMD ke-110 Kodim 0418 Palembang sangat dirasakan.
Tidak hanya warga yang ada di Kampung Sungai Jawi saja yang merasakan pembangunan tersebut. Tetapi, warga yang ada di perbatasan Palembang-Banyuasin juga merasakan secara langsung dampak pembangunan yang dilaksanakan dalam program TMMD ini.
Seperti pembuatan jalan sepanjang 750 meter dengan lebar 6 meter dan jembatan penghubung perbatasan Palembang dan Banyuasin. Jalan yang dibuat di tengah-tengah persawahan masyarakat Sungai Jawi, mulai membawa dampak positif terhadap warga yang ada di Kampung Sungai Jawi dan juga Banyuasin.
Masyarakat Kampung Sungai Jawi, tak perlu lagi berjalan melalui jalan setapak berlumpur untuk menuju ke sawah mereka. Selain itu, tidak kesulitan lagi ketika akan mengangkut hasil pertanian mereka.
Tak hanya dirasakan masyarakat Kampung Sungai Jawi saja, pembuatan jalan dan jembatan penghubung ini juga dirasakan warga yang masuk wilayah Kabupaten Banyuasin. Di sini, setidaknya ada 17 Kepala Keluarga yang tinggal di Desa Lingkis Kecamatan Mariana Kabupaten Banyuasin.
Hampir seluruh kegiatan warga yang ada di Desa Lingkis, mengandalkan Kampung Sungai Jawi. Mulai dari sekolah, berbelanja ke pasar dan juga menitip kendaraan, dilakukan 17 Kepala Keluarga Desa Lingkis di Kampung Sungai Jawi.
Untuk sampai ke Kampung Sungai Jawi, warga Desa Lingkis harus melalui persawahan milik warga Kampung Sungai Jawi. Namun, sebelum itu, mereka juga harus meniti jembatan yang terbuat dari gelondongan pohon kayu yang telah dibuat.
Setiap hari, mereka harus menempuh sekitar 2 kilometer pergi dan pulang ke desa mereka. Jalan yang ditempuh juga tidak mudah, saat hujan jalan berlumpur. Jangankan untuk mengendarai sepeda, berjalan kaki saja mereka merasa kesulitan.
Seperti Sindi pelajar asal Desa Lingkis Banyuasin. Remaja yang bersekolah di Palembang ini, setiap hari menuju ke Kampung Sungai Jawi untuk sekolah. Saat ditemui melintas di lokasi pembangunan jalan dan jembatan penghubung, terlihat ia sedang menenteng sepatunya.
"Ini sudah mulai enak, ada yang bangun jalan. Tetapi, saat masuk wilayah Palembang. Kalau dari tempat kami sampai perbatasan, masih harus lepas sepatu. Karena memang becek dan hanya jalan setapak," ujarnya saat ditemui, Jumat (19/3/2021).
Dengan adanya pembangunan jalan dan juga jembatan penghubung, Sindi sudah mulai merasakan adanya pembangunan tersebut. Ia mengaku, tidak lagi sulit untuk menuju ke wilayah Palembang, meski jembatan dan juga jalan belum selesai sepenuhnya dibangun.
"Kalau bisa, harapannya juga ada pembangunan ke arah desa kami. Ada jalan yang bagus juga nantinya, mudah-mudahan di dengar pak bupati," ujarnya.

Tak jauh berbeda juga diungkapkan tokoh masyarakat Desa Lingkis Marwan. Ia yang sudah puluhan tahun tinggal di Desa Lingkis mengaku, desa mereka sama sekali tidak ada perhatian dari pemerintah.
Marwan mengungkapkan, dengan adanya pembangunan jalan di perbatasan Palembang dan Banyuasin sudah membuat akses jalan bagi 17 kepala keluarga tak merasa kesulitan lagi untuk beraktivitas.
"Selama ini, kami harus berjalan bahkan kalau air pasang kami harus batal menyeberang. Kasihannya, anak-anak ketika mau ke Palembang, harus lepas sepatu, baju agar tidak basah. Mereka biasanya bawa baju, baru ganti baju sekolah dan pakai sepatu setelah sampai Kampung Sungai Jawi," ungkapnya.
Marwan juga mengungkapkan, adanya pembuatan jembatan penghubung sangat membantu 17 kepala keluarga yang ada di Desa Lingkis. Mereka tidak lagi harus takut menyeberang dan juga kebasahan. Karena, jembatan penghubung dibangun sangat lebar.
Pembangunan yang dilakukan memang sebatas perbatasan Palembang-Banyuasin, tetapi Marwan juga berharap ada penerusan pembangunan yang dilakukan Pemerintah Banyuasin menuju ke desa mereka. Karena akses jalan menuju ke desa mereka masih berupa jalan setapak.
"Listrik saja tempat kami belum masuk, apalagi pembangunan. Kami berada di perbatasan Palembang, tetapi tidak ada perhatian dari Pemerintah Banyuasin di wilayah kami. Harapan kami, mudah-mudahan sama seperti pembangunan di Palembang. Kami bersyukur, setidaknya dengan adanya pembangunan jalan dan jembatan, nanti kendaraan bisa sampai meski hanya di perbatasan Palembang-Banyuasin," pungkasnya.
Di sisi lain, Dandim 0418 Palembang selaku Dansatgas TMMD ke 110 Kolonel Inf Heny Setyono SPsi MSi mengungkapkan, TMMD ke 110 Kodim 0418 Palembang ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di Sungai Jawi dan juga pemerataan pembangunan di wilayah perbatasan.
"Banyak sasaran fisik yang dilaksanakan terutama pembangunan jalan sepanjang 750 meter dengan lebar 6 meter. Ada juga pembangunan jembatan penghubung perbatasan Palembang dan Banyuasin," ujar Dandim saat di temui di lokasi TTMD.
Lanjut Dandim, sengaja pelaksanaan TMMD ke 110 Kodim 0418 Palembang di Kampung Sungai Jawi Kalidoni karena memang melihat kondisi wilayah Kecamatan Kalidoni yang berada di perbatasan Banyuasin.
Seperti pembangunan Jalan dan jembatan penghubung yang sedang dibangun, meski diperbatasan antara Palembang dan Banyuasin, jalan dan jembatan ini bisa dimanfaatkan dua wilayah.
Karena, masyarakat yang ada di Desa Lingkis Banyuasin banyak kegiatannya dilaksanakan di Palembang. Mulai dari sekolah hingga aktivitas lainnya, pasti melalui jembatan dan jalan yang saat ini tengah dibangun.
"Kami kerja ikhlas, sebagai ladang ibadah nantinya. Karena ini, bisa dimanfaatkan masyarakat Palembang dan juga Banyuasin. Selain mempermudah akses jalan, pembangunan jalan dan jembatan ini, juga bisa mempermudah masyarakat untuk mengangkut hasil tani. Karena, selama ini masyarakat kesulitan untuk mengeluarkan hasil tani mereka lantaran akses jalan yang tidak ada," pungkas Dandim.