Bulan Juli Mulai Sekolah Tatap Muka di Sumsel, Ini Kata Pengamat Pendidikan Sumsel
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan semua sekolah di seluruh daerah akan dibuka mulai Juli 2021.
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan semua sekolah di seluruh daerah akan dibuka mulai Juli 2021. Menurutnya setelah vaksinasi guru dan tenaga kependidikan rampung, semua sekolah akan didorong belajar tatap muka.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Pendidikan Provinsi Sumsel, Lukman Haris mengatakan salah satu persyaratan untuk tatap muka semua guru harus segera divaksin tanpa terkecuali baik itu negeri maupun swasta.
"Kalau memang juli harus sudah tatap muka paling lambat vaksin itu Juni harus sudah selesai. Ini sudah maret jadi tinggal dua bulan lagi," ujarnya, Selasa (16/3/2021).
Ia mengatakan waktu dua bulan ini masih cukup lama apalagi ketersediaan vaksin ia ya dapatkan cukup banyak.
"Kalau yang diutamakan guru dengan jumlah guru 3 jutaan dan vaksin sudah ratusan juta. Kalau hanya 3 jutaan tak terlalu sulit hanya tinggal tergantung pemerintah bagaimana memprioritas guru untuk segera divaksin," ungkap dia.
Apalagi, saat ini proses vaksin untuk guru sudah berjalan sekitar 800an dan mudah-mudahan ini segera selesai untuk semua guru.
"Kita harap pokoknya sebelum tatap muka dijalankan vaksin ini semua harus 100 persen sudah diberikan oleh guru," jelasnya.
Setelah nanti guru telah diberikan vaksin maka tatap muka baru bisa berjalan namun masih perlu waspada karena siswa juga belum dapat vaksin.
"Saat tatap muka juga guru harus bisa mengelola siswa dengan baik. Perlu ada komitmen tinggi guru dan walisiswa ini untuk menjalankan tatap muka," kata Lukman.
Seperti untuk tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama tatap muka berjalan.
"Harus benar-benar diawasi anak-anak ini saat tatap muka seperti pakai maskernya, jangan berkerumun dan lain sebagainya," jelas dia.
Karena itu, jika nanti tatap muka dilaksanakan sebaiknya dilakukan secara bergantian atau sebagian tidak full.
"Dibagi dua jadi agar jangan sampai ada kluster baru nantinya yang timbul karena kita berharap juga agar siswa juga mendapatkan vaksin agar sama-sama aman. Tapi kan kata dokter memang kalau anak-anak ini imunnya masih kuat tapi ada juga kan yang terkena covid anak-anak jadi perlu juga saya rasa vaksin bagi siswa," bebernya.