Pakaian Adat Sumsel
5 Pakaian Adat Provinsi Sumatera Selatan Selain Aesan Gede, Berikut Nama dan Aksesorisnya
Untuk mengetahui filosofi dari pakaian adat Sumatera Selatan, berikut TribunSumsel berikan ulasan mengenai pakaian adat yang berasal dari Sumatera Sel
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – 5 Pakaian Adat Provinsi Sumatera Selatan Selain Aesan Gede, Berikut Nama dan Aksesorisnya.
Pakaian adat adalah ciri khas yang mewakili dari sebuah daerah di Indonesia.
Melalui pakaian adat, orang-orang dapat mengetahui dari mana pakaian adat tersebut berasal.
Pakaian adat hingga kini masih dijaga kelestariannya untuk mempertahankan budaya yang sudah diturunkan oleh nenek moyang.
Orang-orang masih mengenakan pakaian adat meskipun hanya pada upacara tertentu.
Namun sayang mereka hanya memakai tanpa memahami filosofi yang terkandung pada pakaian adatnya.
Salah satu pakaian adat yang masih dijaga dengan erat adalah pakaian adat dari provinsi Sumatera selatan.
Sumatera Selatan memiliki berbagai jenis pakian adat yang tersebar dibeberapa daerah.
Jenis pakaian adatnya pun memiliki filosofi mendalam dan pastinya berbeda pula.
Baca juga: 10 Makanan Khas Palembang Selain Pempek yang Harus Dicoba jika Berkunjung ke Kota Palembang
Untuk mengetahui filosofi dari pakaian adat Sumatera Selatan, berikut TribunSumsel berikan ulasan mengenai pakaian adat yang berasal dari Sumatera Selatan.
1. Aesan Gede
Aesan Gede adalah pakaian adat yang melambangkan kebesaran dari kerajaan Sriwijaya pada masa lampau.
Biasanya pakaian ini digunakan pada saat pernikahan.
Pakaian ini didominasi oleh warna merah jambu dan ditambah dengan sulaman keemasan.
Pakaian adat Aesan Gede memiliki kesan mewah serta gemerlap karena aksesoris yang disematkan sehingga filosofi dari Sumatera Selatan yang dijuluki sebagai pulau emas atau Swarnadwipa sangatlah cocok.
Pada pakaian adat pria dipakaikan sebuah aksesoris mahkota, dengan kalung bersusun serta baju khas.
Selain itu, memakai celana yang panjang ditambah potongan kain songket pada bagian pinggang.
Untuk pakaian pihak wanitanya dibuat mirip dengan pihak pria, yaitu ditambahkan aksesoris bermahkota, bunga cempaka dan kembang goyang, kemudian kalung yang disusun, lalu dipakaikan pending atau ikat pinggang yang dipadukan dengan potongan kain songket bermotif pada pakaian serta gelang yang mempercantik kedua belah tangan sang wanita.
Berbeda dengan Aesan Gede, pakaian adat Aesan Paksangko memiki kesan yang anggun ketika dipakai.
Pakaian Aesan Paksangko sekarang ini sering dipakai untuk sebuah pernikahan adat.
Pada pakaian pria, menggunakan potongan kain songket dengan sulaman emas, ditambah dengan jubah bermotif bunga emas, celana panjang serta sebuah songkok atau kopiah bermotif emas yang ditaruh pada kepala.
Sedangkan untuk perempuan dipakaikan sebuah baju kurung bermotif bintang emas, dengan kain yang berbentuk teratai yang menutupi area dada, lalu ditambahkan pula potongan kain songket dengan sulaman emas serta aksesoris mahkota yang ditaruh pada kepala.
Selain mahkota, ada beberapa aksesoris yang ditambahkan seperti kelapa standan, kembang goyang dan kembang kenanga.
Pakaian adat satu ini berasal dari Kota Pagar Alam, salah satu kota di provinsi Sumatera Selatan.
Untuk pria akan memakai potongan kain songket yang sudah dibuat seperti layaknya sebuah sarung serta pakaian dengan bahan beludru merah dan dilengkapi juga aksesoris seperti uang logam yang memiliki warna emas.
Lalu dipakaikan sebuah mahkota dari beludru merah serta kalung emas dengan bentuk seperti tanduk hewan kerbau.
Sedangkan untuk perempuan biasanya menggunakan pakaian dengan bahan beludru merah serta aksesoris yang lebih banyak dari pria.
Pada bagian dada dipakaikan sebuah lapisan bahan beludru merah berbentuk seperti samir.
Memakai kalung yang sama seperti pihak pria dan ditambahkan pula mahkota yang dilengkapi dengan konde emas.
Pakaian adat dari daerah Banyuasin ini sering dipakai untuk acara pernikahan adat daerah.
Baju adat satu ini didominasi oleh warna yang lebih gelap yang biasanya itu Hitam dan dipadukan dengan warna kuning yang keemasan.
Baik pihak pria dan perempuan akan dipakaikan aksesoris mahkota, namun mahkota punya perempuan memiliki ukuran yang lebih besar dibanding pihak pria.
Selain itu, ditambahkan untaian bunga melati untuk mempercantik dan melengkapi pakaian adat dari Banyuasin ini.
Pakaian Adat selanjutnya adalah dari daerah Empat Lawang.
Baju adat dari Empat Lawang memiliki motif bunga serta dipadukan dengan sebuah jubah dan potongan kain songket yang unik serta berbeda dari daerah lainnya.
Pakaian adat yang satu ini memiliki warna merah yang dilapisi aksesoris pendukung dan terlihat seperti sebuah lapisan emas.
Pakaian pria memakai sebuah jubah yang memiliki panjang hingga dibawah lutut kaki.
Sementara untuk perempuan, pakaiannya dibuat dengan anggun dengan adanya potongan kain songket yang melengkapi pakaiannya.
8 Mainan Tradisional Sumatera Selatan Yang Seru, Mainkan Lagi Bersama Teman dan Keluarga
Angkat Ciri Khas Palembang Dalam Bentuk Kopi Kojo dan Maksuba
Itulah 5 Pakaian Adat Provinsi Sumatera Selatan Selain Aesan Gede, Berikut Nama dan Aksesorisnya.
