Tak Pernah Muncul Usai KLB, Akhirnya Terjawab Kemana Perginya Ketum Partai Demokrat, Moeldoko

Tak Pernah Muncul Usai KLB, Akhirnya Terjawab Kemana Ketum Partai Demokrat versi KLB Moeldoko

Editor: Slamet Teguh
TRIBUN MEDAN / M FADLI TARADIFA
Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Sumut, Moeldoko memberikan pidato perdana di arena Kongres Luar Biasa (KLB) di The Hill Hotel, Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, pada Jumat (5/3/2021) malam. 

TRIBUNSUMSEL, JAKARTA - Usai terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB di Sibolangit.

Hingga kini, Moeldoko belum sedikitpun memberikan keterangan.

Padahal sejumlah isu dan saling serang terjadi antara kubunya dan kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat versi KLB Sumatera Utara, Jhoni Allen Marbun, bicara soal kapan Ketua Umum Moeldoko akan muncul  membahas langkah-langkah partai mereka dan polemik yang berlanjut dengan Demokrat AHY.

"Begini, beliau mengutamakan kepentingan tugas kenegaraan itu ya," kata Jhoni di Menteng, Kamis (11/3/2021).

Diketahui, Moeldoko sampai saat ini masih berstatus pejabat pemerintah, yakni Kepala Staf Presiden.

Jhoni mengatakan untuk saat ini, pihaknya tengah menyelesaikan persoalan yang terjadi, termasuk soal keabsahan KLB untuk diserahkan kepada Kemenkumham.

Dirinya enggan membicarakan posisi Demokrat ke depan, apakah akan bergabung ke pemerintah atau tetap menjadi oposisi.

Termasuk juga soal apakah Moeldoko akan diusung sebagai calon presiden 2024, Jhoni juga tak mengonfirmasi.

"Begini, kalau mau ke Bandung kita harus mampir dulu ke Bogor. Ini kan ke bogornya belum selesai," pungkasnya.

Baca juga: Jhoni Allen Ngamuk Saat Gatot Nurmantyo Ngaku Sempat Diajak Jadi Ketum Partai Demokrat versi KLB

Baca juga: Semakin Panas, Demokrat Kubu AHY Gugat 10 Mantan Kader ke PN Jakarta Pusat, Daftar dan Tuntuttannya

Baca juga: Partai Demokrat Angkat Bicara Usai Kubu Moeldoko Berencana Laporkan AHY ke Polisi Karena Pemalsuan

Sebelumnya, Jhoni Allen juga buka suara soal alasan mengapa Kongres Luar Biasa (KLB) jadi jalan terbaik bagi Demokrat.

Menurutnya, ada dinasti politik di Demokrat yang memegang kekuasaan tertinggi.

Dinasti tersebut yakni posisi ketum dan ketua majelis tinggi

"AHY mengangkat dan memberhentikan Dewan Pimpinan Pusat, mengangkat dan memberhentikan Dewan Pimpinan Daerah, mengangkat dan memberhentikan Dewan Pimpinan Cabang," kata Jhoni.

AHY, ditambahkan Jhoni, juga menentukan segala hal-hal yang strategis, kinerja, political will di dalam partai, di antaranya posisi waketum, sekjen dan seterusnya yang dinilainya sebagai pembantu ketu.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved