Terungkap, Reaksi Presiden Jokowi Saat Pertama Kali Tahu Moeldoko Terlibat Dalam KLB Partai Demokrat
Terungkap, Reaksi Presiden Jokowi Saat Pertama Kali Tahu Moeldoko Terlibat Dalam KLB Partai Demokrat
"Pak Jokowi sekarang mengetahui tetapi pas Moeldoko berangkat itu tak mengetahui. Saya bertanya ke Pak Moeldoko dan Pak Jokowi."
"Jadi pada Senin saya bertemu Pak Jokowi dan beliau bilang 'saya gak tahu betul, Kamis pagi saya, Pak Moeldoko dan Pak Praktino meresmikan sesuatu di Banten tetapi dia tak cerita apapun'."
"Saya juga konfirmasi ke Pak Moeldoko, dia bilang 'itu urusan saya dan saya gak ditanya'," papar Mahfud MD.
Mahfud menilai, gerakan KLB Deli Serdang begitu hebat karena tak diketahui bergerak prosesnya hingga mencuat di Medan.
"Kita gak pernah tahu ada KLB itu, saya baru tahu Kamis sorenya karena dapat surat dari AHY," imbuh Mahfud MD.
Menko Polhukam menilai masalah ini terbagi menjadi dua urusan yakni urusan pribadi Moeldoko dan urusan Presiden Jokowi soal jabatan para pembantunya yang menjadi hak prerogatif.
"Sejak dulu tiap KLB tandingan selalu ada orang Istana. Waktu jaman Bu Mega, ada Pak Mantori orang Istana. Waktu jaman Pak SBY, ada dua menteri di PKB. Tetapi dulu di KLB, ada yang ngaku ketua wilayah dan sebagainya padahal gak pernah muncul di partai. Jadi sebenarnya ini biasa terjadi," beber Mahfud MD.
Mahfud MD menyatakan, jika Pemerintah tak main-main menghadapi polemik maka akan dikritik masyarakat.
"Kalau saya melihat kesan presiden, ya hepi-hepi saja tuh. Ya memang dia kaget betul ketika tahu bahwa Pak Moeldoko terlibat. Tetapi beliau diam saja (tak uring-uringan soal itu, red)."
"Kadangkala Pak Jokowi senyum-senyum tetapi tindakannya muncul," imbuh Mahfud MD.
Baca juga: Gatot Nurmantyo Klaim Ditawari jadi Ketum Demokrat Versi KLB oleh Orang Dekat SBY, Dijanjikan Menang
Ibas Kumpulkan Anggota Dewan Fraksi Demokrat
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menegaskan keyakinannya negara hadir untuk meluruskan soal pengambilalihan Partai Demokrat akhir-akhir ini.
Hal itu dikatakannya dalam pertemuan Ibas dengan para anggota fraksi Demokrat DPR RI.
Menurutnya, memang itulah tugas pemerintah dan negara.
‘’Sebagai Anggota DPR RI yang telah terpilih tiga kali secara langsung, saya yakin negara akan tetap hadir dalam persoalan ini. Ya, saya masih yakin, negara hadir, pemimpin negeri ini punya nurani untuk melihat mana yang benar, mana yang salah,’’ kata Ibas dalam keterangannya yang diterima, Selasa (9/3/2021).