Kisah 4 Keluarga yang Kini Terisolasi Karena Akses Jalan Ditembok, Padahal Sempat Bayar Rp 50 Juta
Kisah 4 Keluarga yang Kini Terisolasi Karena Akses Jalan Ditembok, Padahal Sempat Bayar Rp 50 Juta
Pasalnya, tanah tersebut merupakan tanah waris milik adik bungsu. Ia mengatakan pihaknya mengembalikan uang muka setelah mendengar rumor yang tidak enak.
"Awalnya memang kami jual, tapi setelah beberapa hari ada rumor yang tidak enak. Akhirnya uang DP saya kembalikan baik-baik," ungkap Andri.
Andri juga menampik bahwa pembangunan tanah milik keluarganya yang juga akses jalan itu karena kalah dalam kontestasi pilkades pada Desember 2020.
Sebab, menurutnya, jual beli tanah tersebut sejak setahun silam.
"Bukan karena pilkades kalah ya, memang tanah itu buat adik bontot (bungsu) saya," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Widodaren Nasikin mengatakan telah menerima laporan kasus tersebut.
Pihaknya sudah mengundang kedua belah pihak yang bersengketa dua kali. Tetapi pemilik tanah tidak hadir karena sakit.
"Kita sudah pertemukan kedua belah pihak, namun masih keukeuh belum ketemu jalan keluarnya," ujar Nasikin.
Namun, masalah tersebut masih dalam tahap perundingan kekeluargaan di balai desa, dihadiri Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta sejumlah pihak.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ari Himawan Sarono | Editor : Khairina)
Berita ini telah tayang di Kompas.com berjudul: Cerita 4 Keluarga Terisolasi karena Akses Jalan Ditembok, Sempat Bayar Uang Muka Rp 50 juta tapi Dikembalikan