Mengenal Vaksin Covid-19 AstraZeneca yang Didatangkan ke Indonesia, Diklaim 90 Persen Efektif
Ia melanjutkan, ujicoba yang dilakukan menunjukkan bahwa efektif vaksin mencapai hingga 90% apabila dalam dosis yang tepat.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Mengenal vaksin AstraZeneca, vaksin Covid-19 yang rencananya tiba di Indonesia di tahap enam.
Dijadwalkan, 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin petang.
Vaksin yang tiba kali ini didapat melalui jalur multilateral Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI)/COVAX atau lembaga bagian dari WHO.
"Vaksin yang tiba hari ini adalah vaksin dari jalur multilateral," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah saat dikonfirmasi, Senin (8/3/2021).
Ini hal yang perlu diketahui terkait Vaksin AstraZeneca seperti dikutip Tribunnews.com dari keterangan Kedutaan Inggris Senin (8/3/2021) :
Vaksin dari Inggris
Perdana Menteri Inggris Borris Johnson menyatakan, sejumlah kelebihan vaksin Oxford dan AstraZeneca yang diproduksi negaranya.
Borris menuturkan, harga kedua vaksin tersebut jauh lebih murah, serta lebih mudah disimpan dan diangkut dibandingkan vaksin lain yang saat ini segera akan dipasarkan.
Ia melanjutkan, ujicoba yang dilakukan menunjukkan bahwa efektif vaksin mencapai hingga 90% apabila dalam dosis yang tepat.
“Vaksin AstraZeneca, sebagian pendanaannya berasal dari pajak yang dibayarkan oleh warga Inggris danberkolaborasi dengan perusahaan Inggris yang hebat harga vaksin ini terjangkau, mudah digunakan dan sangat efektif," kata PM Borris.
Tak Ada Laporan Efek Samping Berat
Universitas Oxford pihak yang mengembangkan vaksin tersebut, menyatakan bahwa indikasi awal menunjukan bahwa vaksin dapat mengurangi penularan virus dari penurunan infeksi asimtomatik (tanpa gejala) yang diamati.
Tidak ada laporan tentang kasus rawat inap atau kasus yang menunjukkan gejala parah pada mereka yang telah menerima vaksin.
Dari database yang ada lebih dari 24.000 relawan dari berbagai kelompok ras dan geografis telah melalui uji klinis di Inggris, Brasil dan Afrika Selatan, yang dilakukan sejak April.