Kuryana Azis Meninggal Dunia
Kuryana Azis Bupati OKU Meninggal Dunia, Ini Profil Lengkap Kuryana Azis Lengkap Kariernya
Bupati Oku Kuryana Azis dikabarkan meninggal dunia, Senin (8/3/2021)Kabar meninggalnya Kuryana Azis langsung disampaikan oleh Kepala News Ro
TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA -- Bupati Oku Kuryana Azis dikabarkan meninggal dunia, Senin (8/3/2021)
Kabar meninggalnya Kuryana Azis langsung disampaikan oleh Kepala News Room Sripo-Tribun Sumsel, Hj L Weny Ramdiastuti.
"Innalilahi wainnailahi rojiun, pak Kuryana telah meninggal dunia," ungkap Hj Weny.
Kuryana Azis dikabarkan meninggal Senin (8/3/2021) subuh di RS RK Charitas.
Diakui, sejumlah kerabat juga sudah mendapatkan kabar bahwa Kuryana Azis meninggal dunia.
Seperti diketahui, Kuryana Azis baru dilantik menjadi bupati OKU 11 hari .
Saat pelantikan, Kuryana Azis tidak hadir karena sedang dirawat karena terpapar covid-19.
Profil Kuryana Azis
Bupati OKU Kuryana Azis kembali maju menjadi calon Bupati di Pilkada OKU 2020.
Johan yang berpasangan dengan Johan Anuar akan melawam kolom kosong di Pilkada OKU 2020.
Kuryana Azis lahir di Desa Tanjungkemala, Kecamatan Baturaja Timur
Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel, 10 April 1951.
Ia merupakan putera pasangan Azis dan dan Zainu.
Kuryana menyelesaikan S1 di Universitas Brawijaya Malang Jawa Timur tahun 1987.
Setamat kuliah, ia langsung berkarier di PNS.
Kuryana pernah menjabat Kasubag Protokol Pemda TK II OKU, camat Peninjauan (1992-1995).
Beberapa jabatan yang pernah dipegangnya kemudian Kepala Dinas Perhubungan Pemkot Prabumulih (2002–2005), Asisten Pemerintahan Kota Prabumulih (2005), Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kota Prabumulih (2005–2008), Kadin Pendapatan Daerah Prabumulih (2008), Asisten Pemerintahan dan Kesra Prabumulih 2008–2010).
Ayah tiga anak (Rika Aprilisna SI MSi, Zwesty Karene SE dan Suswan Deri SP MSi) tidak memasang target perolehan suara di Pilkada OKU 2020.
Menurut Kuryana, rakyat dipersilakan menggunakan haknya untuk memilih pemimpin yang terbaik bagi masyarakat.
Demokrasi yang makna sejatinya adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat merupakan pengejawantahan hak-hak rakyat untuk memilih pemimpin yang berasal dari kalangan mereka sehingga diharapakan dapat mengerti dengan kehendak rakyatnya.