Berita Lubuklinggau
Cerita Petani Karet di Lubuklinggau, Resah Teror Pencurian Getah di Malam Hari
Petani Karet di Lubuklinggau Sumatera Selatan diresahkan dengan pencurian getah karet di Kebun. Pelaku memanen getah langsung dari pohonnya.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Akhir-akhir ini petani karet di wilayah Kelurahan Lestari Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau Sumsel, resah maraknya aksi pencurian getah karet di kebun.
Cali salah satu penyadap karet di wilayah tersebut mengaku dikebun miliknya dalam sebulan terakhir sudah dua kali terjadi aksi pencurian getah karet di kebun.
"Sudah dua kali karet saya di curi dari kebun, mereka (pencuri) mengambil karet dari batang langsung saat malam hari," ungkap Cali pada wartawan, Minggu (7/3/2021).
Terakhir aksi pencurian getah di kebun miliknya terjadi tiga hari lalu, saat itu Cali pergi menyadap karet seperti biasa sekaligus ingin mengambil getah karet hasil sadapan hari sebelumnya.
Baca juga: Pulang ke Lubuklinggau Karena Rindu Keluarga, Pelaku Penggelapan Motor Teman Ditangkap Polisi
Namun, ia sangat terkejut ketika melihat wadah-wadah penampung getah karet dalam keadaan kosong.
Ia pun akhirnya berkeliling kebunnya dan mendapati semua penampung getah karet dalam keadaan kosong.
"Kalau kosong karena bercampur air hujan tidak mungkin, biasanya kalau pun tidak diambil sehari karena hujan masih banyak tersisa, ini semuanya kosong seperti habis diambil," ujarnya.
Rupanya kejadian serupa bukan hanya terjadi di kebun milik Cali saja, namun, aksi pencurian juga terjadi dikebun milik tetangganya yang bersebelahan dengan kebun milik Cali.
"Hampir semua tetangga (penyadap karet lainnya) disini mengalaminya sekarang, sepertinya mereka sudah hafal, mereka beraksi saat malam hari ketika pemilik kebun sudah pulang ke rumah," ungkapnya.
Cali pun berharap pelaku cepat ditangkap, sehingga tidak membuat resah para petani ditengah harga harga getah karet di Kota Lubuklingga untuk harian masih dikisaran Rp 5 ribu- 7 ribu per kilogram.
"Sebenarnya kami ikhlas mungkin pelaku (pencuri) itu kalau tidak nyuri tidak bisa makan, tapi kalau bisa kami mintak ditangkap sebagai efek jera, karena sudah karet murah malah marak pencurian," ujarnya.
Harga Karet Naik Belum Dirasakan warga
Naiknya harga karet kering beberapa waktu lalu di Sumsel, hingga menyentuh angka belasan ribu rupiah perkilogram belum dirasakan para petani.
Bahkan para penyadap karet di wilayah Kelurahan Lestari dan Perumnas Rahma merasa terkenjut mendengar harga karet naik hingga belasan ribu.
"Belum tau kalau ada kenaikan, untuk harian kami jual masih Rp 5 ribu sampai Rp 7 ribu, sementara untuk harga karet mingguan kadar kering masih Rp 9 ribu," kata Udin.
Baca juga: Harga Karet Hari Ini Turun Rp 247 Per Kg, Berikut 6 Faktor Penentu Harga Pasaran Karet