Tangis Histeris Murid saat Tahu Guru Ngaji Tewas Ditikam Secara Membabi Buta, Lukai 3 Orang Lainnya
Dia meninggal dunia dalam perjalanan ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) kawasan Blangpadang, Banda Aceh setelah mengalami pendarahan hebat.
TRIBUNSUMSEL.COM, BANDA ACEH - Seorang guru ngaji bernama Ramlah (35) tewas ditikam Putra Pratama.
Putra secara membabi buta menikam Ramlah yang saat itu sedang masak di rumahnya Jalan Pendidikan, Dusun Meunasah, Gampong Lamjabat, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Jumat (5/3/2021), sekitar pukul 10.15 WIB.
Dia meninggal dunia dalam perjalanan ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) kawasan Blangpadang, Banda Aceh setelah mengalami pendarahan hebat.
Tersangka pelaku disebut masih tergolong saudara korban.
Antara tersangka dengan Muliadi (40), suami korban Ramlah, merupakan saudara sepupuan.
Informasi yang diperoleh Serambi, sehari-hari almarhumah Ramlah merupakan guru ngaji.
Dia mengajar puluhan anak warga setempat.
Begitu kabar sang guru ngaji meninggal, isak tangis anak-anak setempat pun pecah. Begitu juga dengan warga lainnya.
Pantauan Serambi, di halaman dan samping rumah korban banyak terlihat ceceran darah.
Tikam anak dan sepupu korban
Sebelum menusuk Ramlah, tersangka pada awalnya juga memukul Azumi Zahara (21), seorang IRT warga Gampong Lamjabat.
Setelah itu baru tersangka menuju rumah Ramlah dengan membawa pisau.
Di rumah itu, tersangka menusuk anak almarhumah, Safratin Nafiz (14) yang masih duduk di bangku MTsN.
Selain itu, sepupu Safratin Nafiz, yakni Alifah Imandan (12) yang kebetulan sedang berada di rumah almarhumah, juga ikut ditikamnya.
Anak korban, Safratin Nafis ditikam di leher kiri bagian belakang.