SBY Menyesal Pernah Beri Jabatan ke Moeldoko, Merasa Malu dan Minta Ampun : Jauh dari Sikap Kesatria
Menurut ayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu, tindakan kudeta yang dilakukan Moeldoko itu merupakan tindakan tidak terpuji.
"Saya sama sekali tidak punya kekuatan untuk memaksa saudara-saudara untuk memilih saya, saya tidak punya kekuatan," jelas Moeldoko.
Baca juga: Moeldoko jadi Ketum Partai Demokrat Versi KLB, SBY : Saya Mohon Ampun Atas Kesalahan Saya
Baca juga: Ali Kalora Pimpinan Kelompok Teroris MIT Poso Tertembak ? Ini Kata Mabes Polri
Kata Moeldoko soal Mengelola Organisasi
Saat berpidato di depan peserta KLB, Moeldoko berbicara soal kemampuan kepemimpinan dalam mengelola sebuah organisasi.
"Kalau saya berbicara tentang leadership kekuatan seorang panglima ada di pundak komandan-komandan lapangan seperti kalian," ujarnya, seperti diberitakan Tribunnews.com, Jumat.
Menurutnya, seorang pemimpin harus bisa memberikan energi yang luar biasa kepada bawahannya.
"Panglima tidak ada artinya kalau tidak memiliki prajurit-prajurit yang tangguh."
"Dan jangan lupa seorang pemimpin tugasnya adalah memberikan kekuatan kepada komandan-komandan bawahannya itu pemimpin, bukan malah mengecilkan bawahannya," terang dia.
AHY Siap Melawan
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan tegas menyebut Kongres Luar Biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara, tidak sah.
AHY siap melawan dan memperjuangkan keadilan atas perbuatan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab mencoreng nama Partai Demokrat.
Sebelumnya, pelaksanaan Kongres Luar Biasa ( KLB ) yang digelar di Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021), menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat.
Menanggapi itu, AHY dengan tegas mengatakan jika KLB tersebut tidak sah alias ilegal.
AHY pun menyinggung soal kongres kelima Partai Demokrat yang digelar Maret 2020 lalu.
Dalam kongres tersebut, AHY terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Ia mengatakan bahwa hasil kongres Maret 2020 lalu itu resmi berasal dari suara yang sah.