PDIP Angkat Bicara Usai Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah di OTT KPK, Dibandingkan Ahok dan Jokowi

PDIP Angkat Bicara Usai Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah di OTT KPK, Dibandingkan Ahok dan Jokowi

Editor: Slamet Teguh
Tribunnews/ Jeprima
Ketua KPK Firli Bahuri dalam konferensi pers yang disiarkan di channel Youtube KPK, Minggu (28/2/2021). Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek infrastruktur di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulsel. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Ditangkapnya Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah atas Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat PDIP akhirnya angkat bicara.

Politisi PDIP, Deddy Sitorus menyebut, PDIP kini sangat kecewa akan kasus yang menimpa Nurdin.

Seperti yang diketahui, Nurdin telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan suap proyek infrastruktur di Sulsel.

Ia mengatakan, partai politik (parpol) memang tidak bisa memantau terus kadernya seusai menjadi pejabat publik.

Hal itu disampaikan oleh Deddy dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Minggu (28/2/2021).

Deddy mengakui, integritas memang menjadi faktor apakah orang akan melakukan tindakan rasuah atau tidak.

"Sangat sulit menemukan orang seperti Pak Ahok atau Pak Jokowi, memang integritasnya kuat," ujarnya.

Ia mengatakan, integritas seseorang terbentuk tergantung dari lingkungan masing-masing individu.

"Akan tetapi integratis pribadi ini sangat bergantung pada lingkungan interaksinya, dan juga lingkungan keluarganya," ujar Deddy.

Melihat kasus Nurdin, Deddy mengatakan PDIP merasa kecewa.

"Terus terang kita dari partai politik, itu sangat kecewa dan sangat sedih," kata dia.

Deddy menjelaskan, sebelum PDIP mencalonkan pejabat publik atau kepala daerah, maka yang bersangkutan harus mengikut psikotes terlebih dahulu.

"Ada namanya pemeriksaan rekam jejak yang panjang," jelasnya.

Meskipun sudah melakukan tes dan seleksi, Deddy mengakui hal itu tidak bisa menjamin.

"Tetapi itu tidak menjamin, karena partai politik dalam hal ini itu seperti sebuah terminal," papar dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved