Dipecat Partai Demokrat, Syofwatillah Mohzaib: Pemecatan Jelang KLB Tidak Sah
Tindakan DPP Partai Demokrat memutuskan untuk memberikan sanksi pemecatan terhadap Syofwatillah Mohzaib alias Opat. Politisi Sumsel itu buka suara.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,---Tindakan DPP Partai Demokrat yang memutuskan untuk memberikan sanksi pemberhentian tetap atau memecat dengan tidak hormat kepada 7 kader yang terlibat dalam gerakan kudeta Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dianggap Syofwatillah Mohzaib alias Opat tidaklah sah.
"Pemecatan menjelang KLB (kongres luar biasa) Tidak Sah. Karena KLB Konstitusional dan diatur dalam AD/ART," kata Opat saat dihubungi Tribun Sumsel.com, Jumat (26/2/2021).
Menurut mantan anggota DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Sumsel ini, tetap optimis jika KLB partai Demokrat tetap berlangsung, dan ia meminta untuk bersabar.
"Sabar dan tunggu baelah, dak lama lagi kebenaran akan menang. Waktu akan membuktikan siapa yang berjuang dan berkorban untuk kebesaran partai Demokrat, dan siapa yang demi kepentingan pribadi dan keluarga.
Dan pada saatnya masyarakat Indonesia akan membuktikan juga, apakah KLB hanya keinginan kami tujuh orang ini saja atau ratusan pimpinan di seluruh daerah di Indoensia," sesumbarnya.
Mantan sekretaris DPD Demokrat Sumsel ini pun menilai, adanya putusan itu menunjukkan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan AHY, melakukan pemecatan kader senior untuk memuluskan langkah dinasti dan oligarki mereka di partai demokrat.
"Tapi yang dipecat bangga, karena membela kebenaran, melakukan jihad politik mendukung upaya membebaskan partai Demokrat dari pengkerdilan melalui pembelokkan cita- cita luhur para pendirinya, yaitu dari partai modern dan terbuka menjadi partai ekslusif dinasti yang oligarki," tandasnya.
Selain itu, Opat pun menyatakan pemecatan itu akan menjadikan gerakan pendukung KLB yang selama ini masih sembunyi- sembunyi akan menyatakan sikap tegas.
"Justru dengan pemecatan ini, seluruh kader PD (Partai Demokrat) di seluruh tanah air, baik pengurus maupun kader akan makin semangat mendukung KLB," tukasnya
Terpisah, ketua BPOKK DPD Partai Demokrat Sumsel Firdaus Hasbullah mengungkapkan, jika adanya tindakan tegas DPP tersebut bentuk DPP menyerap aspirasi kader dibawah.
"Alhamdulillah, DPP mengambil tindakan tegas terhadap kader yang terlibat dalam gerakan KLB, tindakan tersebu5 membuktikan bahwah DPP Partai Demokrat, merespon aspirasi para kader yang merasa tidak nyaman atas prilaku tindakan yang berkhianat terhadap partai," ujar Firdaus.
Ditambahkan Firdaus, dengan adanya ketegasan DPP ini, bisa menjadi contoh bagi kader lainnya yang berkhianat.
"Kedepan ini bisa jadi pelajaran, dan tidak ada lagi kader yang coba melakukan pengkhianatan terhadap partai," tegasnya.
Sebelumnya, DPP Partai Demokrat memutuskan untuk memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat kepada 7 kader yang terlibat dalam gerakan kudeta Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal itu berdasarkan desakan para Ketua DPD dan Ketua DPC untuk memecat para pelaku Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD)