Thingki dan Philip Wakili Sumsel di Program Nasional Bangkit

Dua mahasiswa berprestasi dari MDP Palembang, Thingkilia Finatia Husin dan Philip Alexander lolos program Bangun Kualitas Manusia Indonesia (Bangkit)

TRIBUNSUMSEL.COM/MELISA
Thingkilia Finatia Husin dan Philip Alexander berhasil menjadi bagian dari 3000 mahasiswa seluruh Indonesia yang lolos program Bangun Kualitas Manusia Indonesia (Bangkit) mewakili Sumatera Selatan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dua mahasiswa berprestasi dari MDP Palembang, Thingkilia Finatia Husin dan Philip Alexander berhasil menjadi bagian dari 3000 mahasiswa seluruh Indonesia yang lolos program Bangun Kualitas Manusia Indonesia (Bangkit) mewakili Sumatera Selatan.

Program Bangkit ini digelar oleh Ditjen Dikti bersama Google, Gojek, Tokopedia dan Traveloka yang merupakan program pembinaan 3000 talenta digital terampil guna menyiapkan sembilan juta talenta digital terampil pada 2030 mendatang.

Thingkilia Finatia Husin, mahasiswi semester 6 jurusan Teknik Informatika (TI) MDP Palembang mengatakan sebelum lolos dan menjadi bagian 3000 mahasiswa dari seluruh Indonesia ini, dia harus mengikuti seleksi internal di kampus terlebih dahulu.

"Setelah mendapat rekomendasi dari kampus, saya dan Philip mendaftar dan mengajukan proposal ke laman resmi program Bangkit," ujarnya yang akrab disapa Thingki ini, Minggu (21/2/2021).

Baca juga: Dosen di Palembang Buat Aplikasi Pendeteksi Nama Benda, Bermanfaat Bagi Penyandang Tunanetra

Dia menjelaskan saat seleksi awal mengajukan proposal ke laman resmi program Bangkit 2021 kemudian menerima token untuk pengerjaan tes seleksi Bangkit.

"Tesnya lumayan sulit, semua full pakai Bahasa Inggris. Tes pertama itu ada tes kemampuan, kami dikasih waktu 60 menit yang hanya bisa dilakukan 1 kali saja," katanya.

Selama mengerjakan tes seleksi kemampuan terdapat beberapa jenis soal yang harus dikerjakan yakni assesment yang terdiri dari general math, general programming, general computing knowledge, dan general traits.

Kemudian ada math for machine learning untuk partisipasi yang memilih jalur machine learning learning path, fundamental programming untuk partisipasi yang memilih jalur cloud/android learning path.

"Dari 3000 peserta yang lolos akan dibuat tim lagi, satu tim terdiri dari enam orang. Program ini digelar selama 1 semester (6 bulan) dimulai dari Februari sampai Juni 2021," ujarnya.

Thingki bersama peserta yang lain akan ikut mengimplementasikan Kampus Merdeka melalui studi atau proyek independen untuk mendapatkan kompetensi di bidang Machine Learning with Tensorflow Mobile Development with Android, dan Cloud Computing.

"Nanti diakhir materi, kami semua akan mengerjakan Capstone Project sebagai bagian pembelajaran. Saya dan Philip memilih Android karena emang suka sama Android," ujar Thingki.

Program ini dikemas dalam bentuk kegiatan pelatihan terstruktur dengan durasi total mencapai 900 jam kegiatan yang dilakukan secara daring selama 1 jam semester.

Baca juga: Rencana Pemkot Palembang Hutang Rp 116 miliar, Dosen Unsri Ingatkan 3 Prioritas Pemerintah Saat Ini

Philip Alexander, mahasiswa MDP Palembang yang juga lolos program Bangkit ini mengatakan karena program ini kerjasama dengan Internasional dia dan Thingki merasa bahwa program ini merupakan kesempatan emas agar bisa belajar lebih mendalam.

"Semua pelatihan menggunakan bahasa Inggris. Di program ini juga kita benar-benar belajar dari hal yang tidak tahu menjadi tahu, kampus juga mendukung program ini juga menjadi bagian dari mata kuliah dengan bobot 20 SKS, belajar setiap Senin-Jumat via daring," kata Philip.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved