Bahaya Limbah Medis, Ini Pedoman Membuang Masker Sekali Pakai
Limbah masker dikhawatirkan menimbulkan pencemaran. Oleh karena itu perlu penanganan serius agar tidak berdampak pada lingkungan.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Saat pandemi Covid-19 masyarakat diwajibkan menggunakan masker dalam kegiatan aktivitas sehari-hari.
Dengan begitu otomatis sampah masker semakin banyak.
Limbah masker yang digunakan oleh masyarakat bukan termasuk kategori limbah medis yang diperlukan seperti limbah medis di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy, berdasarkan pedoman pengelolaan limbah masker dari masyarakat, masker yang digunakan oleh masyarakat bukan termasuk kategori limbah medis.
"Sebab tidak digunakan dalam pelayanan kesehatan atau pasien di Fasyankes, sehingga masuk dalam kategori limbah domestik," kata Lesty, Sabtu (20/2).
Baca juga: Bagikan Masker di Indralaya, Kapolda Sumsel Ingatkan Warga Virus Corona Masih Ada
Maka, dengan demikian perlakuannya sama dengan pengolahan limbah domestik sesuai undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah.
Lesty menjelaskan, untuk mengurangi risiko kesehatan, penanganan masker yang habis pakai dilakukan proses sebagai berikut, kumpulan masker bekas pakai, lalu beri desinfeksi seperti menggunakan densikfektan afau klorin.
Kemudian robek masker, rusak talinya dan robek pada bagian tengah. Supaya tidak dapat digunakan ulang.
Lalu buang ke tempat sampah dan setelah itu cuci tangan dengan sabun atau handsanitizer.
Sementara itu untuk limbah masker Fasyankes menurut Lesty, memang setiap hari pasti ada. Bedanya disaat pandemi lebih banyak saja.
Untuk itu butuh tempat pengumpulan yang lebih besar.
"Untuk pengelolaan limbah medis di Fasyankes sudah ada SOP nya. Bedanya karena sekarang pandemi jumlah atau volumenya lebih besar, bisa tetap dikelola sendiri atau melalui pihak ketiga. Kalau dikelola sendiri artinya kapasitas penampungannya diperbesar," katanya.
Lesty menghimbau kepada masyarakat maupun Fasyankes, supaya masing-masing peduli.
Kalau jumlahnya banyak dan tidak dikelola dengan baik bisa menggangu dan mencemari lingkungan.
"Artinya semua pihak agar peduli, baik yang individu, yang rumah tangga maupun fasilitas kesehatan. Kalau semua peduli maka tidak akan menimbulkan masalah lingkungan," katanya.
Baca juga: INGAT, Gunting Tali Masker Sekali Pakai Sebelum Dibuang, Bahaya untuk Hewan
Sementara itu Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Palembang Zulkifli menambahkan, untuk masker medis yang dibawa pengawasan dinas kesehatan ada pihak ketiga yang mengelola.
"Ada petugas yang melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap limbah, termasuk limbah masker ini. Di rumah sakit maupun Puskemas diharapkan mengelola limbahnya sendiri, termasuk limbah masker," katanya.
Zulkifli menjelaskan cara mengelola nya yaitu masker dimasukkan ke dalam kantong kuning, kemudian kalau isinya sudah 3/4 nya disemprot dengan desinfektan agar kumanya mati. Kemudian diikat rapat dan diberi labal, sehingga nanti petugas akan mengambil limbah medis atau B3 tersebut.
"Biasanya diambil dua hari sekali atau sesuai kesepakatan bersama. Diharapkan limbahnya 3/4 itu diambil 1 hari atau 2 hari, karena juga terkait biaya angkutnya. Jadi ini yang mengolahnya pihak ke tiga," katanya.
Menurutnya, pihak Puskemas maupun rumah sakit bekerjasama dalam pengelolaan limbah dengan pihak ketiga. Limbah medis yang telah dikumpulkan pihak ketiga tersebut dibawa ke daerah Jawa.
"Umumnya yang bekerjasama dengan pihak ke tiga yang tidak mempunyai tempat atau alat pemusnahan. Seperti di Puskesmas kan tidak punya, dan beberapa rumah sakit lainnya. Kalau di Palembang yang punya seperti di RSMH Palembang," katanya.
Menurutnya, untuk masing-masing mengeluarkan biayanya sendiri, karena bentuknya pelayanan umum daerah maka mengeluarkan dana masing-masing.
"Himbauan kepada masyarakat, kepada masyarakat setiap beraktivitas di luar rumah gunakan masker, tetap menerapkan jaga jarak, hindari kerumunan dan jangan lupa cuci tanggan," katanya.