Penculikan Anak di Palembang
Pengakuan Bocah 4 Tahun di Palembang yang Diculik, Dibawa ke Sebuah Rumah, Tidak Diberi Makan
Nampak ketakutan, Dzaky menyebut bahwa ia dibawa ke rumah seseorang dibawa pria yang membawanya dengan motor Scoopy.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Weni Wahyuny
Terkait siapa diduga pelaku penculik anaknya, Mardiana mengaku tidak ingin berspekulasi.
Dikatakannya, selama ini juga tidak ada intimidasi, pengancaman atau gerak-gerik mencurigakan dari orang lain terhadap keluarganya.
"Kami tidak mau menduga-duga. Tidak tahu siapa yang melakukan ini. Tidak ada juga pengancaman atau gerak-gerik mencurigakan ke keluarga kami. Anak saya memang biasa main sendiri juga di rumah. Kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi di keluarga kami," ujarnya.
Sementara itu, dari rekaman CCTV di lokasi kejadian, diketahui pelaku membawa sepeda motornya ke arah kiri yang bila terus lurus ke depan bisa sampai ke arah kawasan jalan Suka Bangun II.
Pantauan di lapangan, rumah korban berada di dalam lorong Citra Damai 1, hanya berjarak kurang lebih sekira lebih kurang 50 meter dari tepi jalan.
Dugaan Motif

Dzaky Ichsandra, bocah berusia empat tahun yang diculik orang tak dikenal di rumahnya Jalan S Suparman, Lorong Citra Damai 1, Kecamatan Sukarami Palembang, Jumat (19/2/2021) sekitar 12.57 WIB, memiliki ciri bertubuh tinggi dan berisi.
Hal ini, diungkapkan paman korban Hasandri ketika dikonfirmasi. Menurutnya, pelaku yang berpura-pura menanyakan alamat tiba-tiba langsung korban yang saat itu sedang bermain dengan sang kakak.
"Kata kakaknya, pelaku ini langsung menarik adiknya dan menjepit tubuh adiknya pakai kedua kaki. Satu tangan pelaku membekap mulut adiknya dan langsung kabur," kata Hasandri ketika dikonfirmasi.
Sang kakak sempat mengejar, melihat adiknya dibawa orang tak dikenal. Namun, pelaku yang diketahui mengendarai sepeda motor Scoopy langsung tancap gas.
Karena melihat sang adik dibawa kabur, ia langsung memberitahu bibinya. Namun, ketika keluar rumah pelaku sudah tidak ada lagi.
Dilihat dari rekaman CCTV, pelaku saat itu mengenakan jaket warna hitam, sandal gunung dan mengenakan helm monyet warna hitam.
Namun, di rekaman CCTV, menurut Hasandri nopol motor yang dikendarai pelaku tidak terlihat.
Kejadian ini, menurut Hasandri sudah dilaporkan ke Polrestabes Palembang. Pihak keluarga juga akan melihat rekaman CCTV di beberapa rumah warga yang ada di komplek tersebut. Tujuannya, untuk melihat secara pasti nopol kendaraan yang digunakan pelaku.
"Kalau masalah keluarga tidak ada. Sengketa keluarga juga tidak ada masalah hak asuh atau apa. Mungkin, ini kemungkinan masalah bisnis ayahnya. Karena, ayahnya ini berbisnis pembuatan kusen, burung dan beberapa bisnis lainnya. Mungkin ada yang tidak senang karena bisnis ayahnya maju," ujar Hasandri.