Vaksin Corona

Mengenal Vaksin Covid-19 Produksi Bio Farma untuk TNI, Polri, dan Guru, Apa Bedanya dengan Sinovac?

Rencananya, vaksin covid-19 diproduksi PT Bio Farma itu akan digunakan untuk para petugas pelayanan publik yakni TNI, Polri, dan Guru.

Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM/ABRIANSYAH LIBERTO
Foto Ilustrasi : Petugas melakukan vaksinasi kepada pasien Tenaga Kesehatan di Puskesmas Merdeka Palembang. 

TRIBUNSUMSEL.COM-Vaksin Covid-19 yang diproduksi di PT Bio Farma telah mendapat izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authoritation (UEA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

Izin penggunaan darurat itu diberikan untuk 7,5 juta dosis vaksin Covid-19 yang diproduksi di PT Bio Farma.

Rencananya, vaksin diproduksi PT Bio Farma itu akan digunakan untuk para petugas pelayanan publik yakni TNI, Polri, dan Guru.

Vaksin produksi Bio Farma ini diberi nama vaksin Covid-19 dengan nomor: EUA2102907543a1.

Kepala Badan POM RI Penny Lukito dalam konferensi pers virtual, Selasa (16/2/2021) menjelaskan, sebelumnya Badan POM juga telah menerbitkan EUa untuk vaksin Covid-19 yang diproduksi di Sinovac, China.

Kendati vaksin yang diproduksi Bio Farma ini sama dengan yang diproduksi Sinovac, kata Penny, BPOM tetap perlu mengujinya sebelum bisa digunakan untuk masyarakat Indonesia.

Sebab, vaksin ini diproduksi di tempat yang berbeda dan kemasannya pun berbeda.

Baca juga: INGAT, Sertifikat Vaksinasi Tak Bisa Jadi Syarat Bepergian, Ini Penjelasan Kemenkes

“Namun ini membutuhkan pengujian, evaluasi khusus dan pemberian EUA terpisah, karena adanya perbedaan tempat produksi, perbedaan kemasan yang sebelumnya single dose dan sekarang multiple dose. Maka sesuai peraturan internasional dan yang diwajibkan di Indonesia terkait uea, maka perlu diregistrasikan kembali sebelum mendapatkan izin penggunaan,” kata dia.

Meski izin penggunaannya telah terbit, lanjut Penny, BPOM akan tetap memantau vaksin ini mulai dari distribusinya hingga disuntikkan ke masyarakat.

“Vaksin ini mempunyai bentuk ketersediaan vial 5 ml berisi 10 dosis vaksin bervial yang merupakan vaksin dari virus yang di inaktivasi. Dikemas dalam dus berisi 10 vial, stabil jika disimpan dalam suhu 2-8 derajat celcius, setiap vial dilengkapi dua barcode yang menunjukan identitas masing-masing vial dan berfungsi untuk melakukan tracking dan mencegah pemalsuan vaksin,” ungkap Penny.

Diberikan untuk TNI, Polri dan Guru

Rencananya, vaksin asal Sinovac yang diproduksi PT Bio Farma itu akan digunakan untuk para petugas pelayanan publik yakni TNI, Polri, dan Guru

“Penggunaan dari 7,5 juta ini tentunya di luar Nakes, karena Nakes sudah berjalan menggunakan vaksin impor yang sudah didapat dari Sinovac,” ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, Selasa (16/2/2021).

Baca juga: Breaking News: Lebih dari 1 Juta Warga Sumsel Akan Divaksin Pada Tahap II

Honesti menjelaskan, berdasarkan diskusi dengan Kementerian Kesehatan, dibutuhkan 16,9 juta dosis vaksin Covid-19 untuk para petugas pelayanan publik.

“Ini akan dilakukan bertahap sesuai dengan kesiapan supply yang kami produksi di Bio Farma,” kata dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved