Profil Muhammad Darmizal Pendiri Demokrat yang Menyebut Gaya Kepemimpinan AHY Penuh Intrik
Saat mundur dari Partai Demokrat, Darmizal sempat melontarkan pernyataan kepada SBY.
Bukan hanya Darmizal, namun juga tiga nama politikus lainnya.
"Marzuki Alie, Jhoni Allen, dan Nazaruddin," kata Rachland dikutip dari Kompas.com.
Rachland mengaku mendapat informasi tersebut dari kesaksian kader Demokrat, yang tak disebutkan namanya.
Sementara itu klaim AHY bahwa adanya pengambilalihan posisi ketum Partai Demokrat akan dijadikan kendaraan dalam Pemilu 2024.
AHY menyebut terdapat 5 orang, yakni seperti yang sudah diberitakan Tribunnews.com:
- satu kader Demokrat aktif
- satu kader yang sudah enam tahun tidak aktif
- satu mantan kader yang sudah sembilan tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai karena menjalani hukuman akibat korupsi
- satu mantan kader yang telah keluar dari partai tiga tahun lalu
- satu orang non kader partai atau seorang pejabat tinggi pemerintahan.
"Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo," kata AHY.
Terkait keterlibatan pejabat penting itu, AHY mengaku sudah berkirim surat kepada Jokowi untuk meminta konfirmasi dan klarifikasi.
Apalagi, gerakan ini dikatakan sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Jokowi.
"Saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada Yang Terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini," kata AHY.
Demokrat Sebut Kinerja AHY Terbukti
Sebelumnya diketahui, Partai Demokrat merespons segelintir kader senior yang mempertanyakan kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sebelum dikritik oleh mantan Wasekjen Demokrat, Muhammad Darmizal, AHY juga mendapat banyak kritik dari kader senior lain.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membantah kritikan itu.
Ia menyatakan, Demokrat setahun terakhir ini sedang memanen efek positif kepemimpinan AHY.
Hal itu didapat dari sejumlah kebijakan dan sikap yang diputuskan melalui kepemimpinan AHY.
Satu diantaranya yaitu mengenai penolakan terhadap UU Cipta Kerja.
"Sikap politik Demokrat yang menolak RUU Cipta Kerja, RUI HIP, dan RUU Minerba di parlemen, sesuai dengan arahan Ketum AHY, menuai apresiasi luas dari publik," kata Herzaky melalui keterangannya, Minggu (7/2/2021).
Dalam perhelatan Pilkada 2020, kata Herzaky, Partai Demokrat menang 48 persen dari total daerah Pilkada yang diikuti.
"Bahkan, kader yang menang Pilkada, mencapai 65 kader, terbanyak sejak 2015," ujarnya.
Herzaky melanjutkan, organisasi internal Demokrat juga terbilang solid.
Menurutnya, kader dan pengurus berlomba-lomba menunjukkan kinerja terbaiknya selama membantu rakyat yang sedang kesulitan karena pandemi.
"Ada gairah luar biasa yang muncul dari pengurus dan kader Partai Demokrat di berbagai penjuru negeri."
"Tentunya ini tak lepas dari kepemimpinan AHY, yang selalu menekankan kalau Demokrat harus menjadi bagian dari solusi, dan sebisa mungkin berkontribusi untuk rakyat," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana/Eko Sutriyanto/Chaerul Umam)