Update Harga Karet
Harga karet di Sumsel Naik Hari ini, KKK 100 persen Mendekati Rp 19.000 per Kg
Harga karet di Sumatera Selatan (Sumsel) untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen hingga 40 persen naik tipis.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Harga karet di Sumatera Selatan (Sumsel) untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen hingga 40 persen naik tipis.
"Indikasi harga karet hari ini naik Rp 27 per kg dibandingkan indikasi karet hari Jumat 5 Februari untuk KKK 100 persen," kata Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Rudi Arpian MSi, Sabtu (8/2/2021).
Berdasarkan data Singapore Commodity yang diolah Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel bersama Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, harga karet KKK 100 persen pada 5 Februari 2021 Rp 18.845 per kg.
Sedangkan harga karet hari ini, Senin (8/2/2021) untuk KKK 100 persen Rp 18.872 per kilogram, artinya ada kenaikan Rp 27 per kg.
Lalu untuk KKK 70 persen diharga 13.210 per kg, KKK 60 persen diharga Rp 11.323 per kg, KKK 50 persen diharga Rp 9.436 per kg, dan KKK 40 persen diharga Rp 7.549 per kg.
"Harga karet masih fluktuatif. Kita berharap harga tetap stabil di harga Rp 18 ribu hingga Rp 19 ribu per kg untuk KKK 100 persen," katanya.
Harga karet terdongkrak naik disebabkan harga minyak dunia kembali mengalami perubahan terbarunya di bursa komoditas berjangka Internasional yang disebabkan adanya komitmen pemangkasan produksi oleh Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).
Selain itu Kenaikan harga minyak dunia terjadi saat ini didukung juga oleh kondisi ekonomi AS yang mulai menunjukan pemulihan, di indikasikan dengan membaiknya angka pengangguran Amerika Serikat (AS).
Sejumlah faktor inilah yang membuat sentimen positif yang mendorong sedikit adanya kenaikan harga karet di bursa global.
Namun, seberapa lama harga ini bertahan, tidak dapat dipediksi karena sudah lama disinyalir bahwa mekanisme pembentukan harga (price discovery platform) di SICOM tidak sepenuhnya mencerminkan faktor fundamental supply dan demand karet alam dunia
"Di Sumsel ini kadar karet kering yang paling banyak dijual masyarakat yaitu, kalau non UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olahan Karet (Bokar)) KKK dibawah 50 persen, sedangkan kalau UPPB antara 50 persen sampai 60 persen," katanya.
Rudi pun memberikan tips agar kadar karet kering ditingkat petani lebih maksimal atau bahkan bisa 100 persen. Caranya yaitu pakai bahan pembeku yang dianjurkan dan harus seragam. Bisa pakai Specta, Asap Cair atau Deorub," katanya.
Lalu umur bahan olah karet rakyat (Bokar) harus sama, misal kalau umur seminggu dijual seragam umur seminggu. Jangan dicampur dengan Bokar yang ber umur 2 atau 3 hari.
Kemudian, tidak boleh direndam dan dicampur dengan bahan bukan karet, makin cepat ditumpahkan dari bak pembeku makin tinggi KKK nya.