Teror KKB di Intan Jaya

Cerita Bupati Takut Tinggal di Intan Jaya, ASN Sering Diancam KKB, Tak Beri Uang Dieksekusi

Roda pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya, Papua, tidak berjalan baik akibat teror dari kelompok kriminal bersenjata (KKB)

Editor: Wawan Perdana
Humas Polda Papua
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menunjukan foto Naftali Tipagau alias Niel Tipagau alias Nataniel Tipagau merupakan anggota KNPB Intan Jaya. Ia mengatakan, roda pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya tidak berjalan karena situasi keamanan tidak kondusif. 

"Kalau tidak dikasih mereka eksekusi. Buktinya ada dua warga ditembak karena dianggap dekat dengan aparat."

"Jadi kalau tidak kasih karena kebetulan tidak ada, lalu dibilang kamu merah putih, jadi kita juga disiksa," kata dia.

"Jadi itu keadaan real yang terjadi, kami dengan TPGF saja ditembaki. Wakapolda naik pesawat saja ditembaki, itu di kota loh," sambung Natalis.

Pemerintahan tak berjalan

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, roda pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya tidak berjalan karena situasi keamanan tidak kondusif.

Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni sempat menyampaikan kepada Paulus bahwa dia merasa tidak aman berada di Distrik Sugapa yang merupakan ibu kota Kabupaten Intan Jaya.

"Beliau beberapa waktu lalu saya undang di Jayapura dan menyampaikan memang di Intan Jaya sangat tidak kondusif karena ada banyak hal yang membuat beliau khawatir," ujarnya.

Paulus menyebut, KKB bahkan secara khusus mengancam Natalis Tabuni.

Ia pun menegaskan aparat keamanan akan berusaha keras untuk mengembalikan situasi keamanan di Intan Jaya agar kembali kondusif.

Dukungan dari pemerintah daerah setempat sangat dibutuhkan untuk membantu operasional aparat keamanan.

"Yang penting Pak Bupati siapkan fasilitas yang cukup untuk kita perkuat kekuatan karena di situ masih ada kelemahan. Untuk membangun sesuatu itu perlu waktu," kata Paulus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bupati Intan Jaya: Saya dan Seluruh PNS Diancam KKB, Minta Uang, Dieksekusi jika Tak Diberi "

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved